Logo Header Antaranews Jateng

Puluhan pelajar antarsekolah yang tawuran didamaikan polisi

Jumat, 7 Juni 2024 07:47 WIB
Image Print
Sejumlah siswa SMP 1 Demak, Jawa Tengah, yang terlibat tawuran dihadirkan bersama orang tuanya masing-masing diberikan edukasi dan pembinaan oleh polisi maupun pihak sekolah di ruang kepala sekolah, Kamis (6/6/2024). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Demak (ANTARA) - Kepolisian bersama pihak sekolah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil mendamaikan puluhan pelajar SMP dari dua sekolah berbeda yang terlibat tawuran dan videonya sempat viral di media sosial.

Kapolsek Karangtengah Polres Demak Iptu Setiyo di Demak, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya sudah memberi edukasi, baik terhadap siswa SMP 1 Demak maupun SMP 1 Sayung.

"Mereka semua kami hadirkan di sekolah masing-masing untuk diberikan pembinaan dengan disaksikan orang tua masing-masing," ujar ditemui usai melakukan pembinaan terhadap siswa SMP 1 Demak yang terlibat aksi tawuran.

Dengan upaya tersebut, dia berharap siswa mengakui kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi karena orang tua masing-masing siswa juga menyaksikan pengakuan mereka.

Tawuran pelajar yang viral tersebut, kata dia, berawal dari salah satu anak saling menantang duel di media sosial Instagram. Hingga akhirnya janjian dan bertemu di Jembatan Layang Jalan Tol di Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah.

Dari masing-masing kelompok, ada 10-an pelajar meskipun yang melakukan duel hanya beberapa, sementara rekan lainnya sebagai penonton.

Sementara itu, Kepala SMP 1 Demak Sukahar menyayangkan adanya tawuran siswanya dengan siswa dari sekolah lain.

"Kami juga tidak menyangka ternyata mereka berani melakukan tawuran dengan pelajar dari sekolah lain," ujarnya.

Sukahar bersyukur pada hari ini (6/6) siswa yang terlibat dengan disaksikan Kapolsek Karangtengah menyatakan penyesalannya dan meminta maaf terhadap semua pihak, termasuk kepada orang tuanya masing-masing yang dihadirkan di sekolah.

Untuk mencegah kasus tersebut berulang, pihaknya akan melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk memberikan pembinaan secara keagamaan maupun secara psikologi.

"Kami juga sudah mendeklarasikan anti-bullying dan sekolah ramah anak. Siswa juga kami biasakan sebelum pembelajaran membaca asmaul khusna bersama dan membawa Al-Qur'an sebagai bagian dari upaya pembinaan rohani mereka agar perilakunya tidak menyimpang," ujarnya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024