Logo Header Antaranews Jateng

FEB Unsoed dorong daya saing global melalui EcoSociopreneurship

Minggu, 1 Desember 2024 14:45 WIB
Image Print
Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan (EP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024).  (ANTARA/HO-Unsoed)
Pengalaman yang mereka dapatkan meliputi magang, riset bersama mitra strategis, hingga mentoring kewirausahaan
Purwokerto (ANTARA) - Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan (EP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sukses melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (15/11). 

Kegiatan tersebut menjadi tonggak penting dalam menilai implementasi tema EcoSociopreneurship sebagai inti pengembangan kurikulum dan pembelajaran.  

Program PKKM yang diluncurkan sejak April 2024 itu mengusung tema "Penguatan Daya Saing Lulusan dalam Bisnis Global melalui Internalisasi EcoSociopreneurship", dengan tujuan membekali mahasiswa dengan kompetensi kewirausahaan berbasis sosial dan lingkungan guna menjawab tantangan ekonomi global sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.  

"Pendekatan ini sangat relevan dengan kebutuhan pasar global, sekaligus memberikan dampak nyata bagi pengembangan ekonomi lokal," kata anggota Tim PKKM EP Dwita Aprillia Floresti, S.E., M.Si.  

Tim asesor Ristekdikti yang terdiri atas Dr. Achmad Solihin, Dr. Arifin Dwi Saputro, dan Giri Umbara Fudhail memberikan apresiasi terhadap keberhasilan program tersebut. Mereka mencatat pemanfaatan hibah peralatan oleh mahasiswa berjalan optimal, dengan berbagai pengalaman belajar yang signifikan.  

Dalam hal ini, kegiatan strategis yang dilaksanakan meliputi kemitraan dengan mitra strategis seperti PT Uba Uhud, PT Nusa Berdaya, dan Bappenas.

Baca juga: Laboratorium Ekspor-Impor Unsoed gelar pelatihan dan ujian kompetensi untuk cetak eksportir milenial

Selain itu, penyusunan modul pembelajaran berbasis ekspor-impor serta pemetaan masalah ekonomi lokal, program magang di perusahaan ekspor-impor, dan penyelenggaraan riset bersama mitra strategis.  

Mahasiswa juga berkesempatan mengikuti kompetisi ide usaha, di mana tiga kelompok terbaik mendapatkan insentif dan hibah peralatan untuk mendukung pengembangan bisnis mereka.  

Ketua PKKM Prodi EP Muhammad Farid Alfarisy, S.E., M.Sc. menyampaikan bahwa program ini telah memberikan dampak besar bagi mahasiswa. 

"Pengalaman yang mereka dapatkan meliputi magang, riset bersama mitra strategis, hingga mentoring kewirausahaan. Ini menjadi modal penting untuk meningkatkan daya saing mereka di tingkat global," jelasnya.  

Ia juga mengharapkan program tersebut dapat menjadi contoh praktik terbaik bagi kegiatan serupa di masa depan dan meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam program Kampus Merdeka.  

Hasil monev ini menunjukkan Prodi EP Unsoed berhasil menciptakan ekosistem kewirausahaan berkelanjutan yang tidak hanya berdampak lokal, juga menargetkan pengakuan internasional.  
  
Baca juga: Unsoed-Pegadaian dukung pengelolaan TPST Rempoah untuk atasi sampah desa
Baca juga: Sosiolog: Isu kekerasan terhadap perempuan menjadi persoalan serius
Baca juga: FODOR's No List 2025 dan tantangan mewujudkan pariwisata berkualitas di Indonesia


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024