Logo Header Antaranews Jateng

Bulog Jateng salurkan bantuan pangan 23.559 ton beras

Sabtu, 7 Desember 2024 06:13 WIB
Image Print
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Sopran Kenedi. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah menyalurkan bantuan pangan tahap III sekitar 23.559 ton untuk masyarakat yang merupakan penerima bantuan pangan (PBP) di 25 kabupaten/kota.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Sopran Kenedi, di Semarang, Jumat, menjelaskan bahwa wilayah kerja Bulog Jateng hanya di 25 kabupaten/kota, sebab eks Karesidenan Banyumas dan Magelang masuk wilayah Kanwil Yogyakarta.

Bantuan kali ini diberikan kepada sebanyak 2.355.966 PBP dengan alokasi bantuan beras masing-masing 10 kilogram per PBP atau total pagu Desember 2024 sebanyak 23.559.660 kilogram beras.

"Kami bahwa ini bisa salurkan semua sampai dengan minggu kedua. Jadi, harapan kami tanggal 10 Desember sudah selesai. Tapi, maksimal minggu kedua dengan harapan bahwa masih ada cukup waktu untuk menyelesaikan," katanya.

Untuk penyaluran beras bantuan, ia mengatakan sudah mulai dilakukan pada 2 Desember lalu di berbagai kabupaten/kota, seperti Demak, Kendal, Blora, Jepara, Pati, Rembang, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, dan Kota Tegal.

"Untuk bantuan alokasi Desember ini sudah ada 11 kabupaten/kota yang telah 100 persen selesai penyalurannya, sedangkan sisa kabupaten/kota lainnya yang berada di bawah tanggung jawab Bulog Jateng masih berlangsung dengan target 100 persen selesai maksimal 16 Desember," katanya.

Menurut dia, program bantuan pangan pemerintah yang dijalankan Bulog menjadi salah satu bukti nyata peran positif pemerintah yang senantiasa hadir dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bulog sebagai penjaga ketahanan pangan, kata dia, terus melakukan upaya yang intens dan strategis untuk menjaga keseimbangan harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.

"Penyaluran beras ini menjadi langkah nyata kami dalam mendukung program pangan nasional, dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup bagi masyarakat," katanya.

Artinya, kata dia, masyarakat yang menjadi sasaran program bantuan pangan tidak perlu melakukan pembelian ke pasaran umum sehingga diharapkan harga di pasaran umum tidak berfluktuasi.

Karena itu, ia berharap bantuan pangan pemerintah tersebut juga turut berperan mengendalikan angka inflasi, khususnya di wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng.

Sopran menyebutkan bahwa pada bulan-bulan penyaluran beras bantuan pangan tersebut menunjukkan harga beras di pasaran yang relatif terjaga dan inflasi turun, seperti Agustus dan Oktober 2024.

"Nanti Desember ya kami lihat. Ini artinya penyaluran bantuan pangan memang memberikan dampak yang bagus untuk menekan harga. Karena permintaan tidak (banyak) ke pasaran umum," katanya.

 

Baca juga: Bulog mulai salurkan bantuan pangan di Solo Raya



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024