10 desa di Pati raih predikat berkinerja baik turunkan stunting
Pati (ANTARA) - Sebanyak 10 desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendapatkan predikat sebagai desa berkinerja baik dalam konvergensi penurunan stunting atau tengkes selama 2024, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Jumani.
"Kami berharap agar prestasi sepuluh desa yang dinilai oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tersebut dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk lebih fokus lagi dalam upaya percepatan penurunan tengkes," ujarnya saat mewakili Penjabat Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko pada acara Deklarasi Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting Menuju Desa Zero Stunting di halaman Kantor Balai Desa Trimulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Senin.
Ia juga berharap desa yang masuk 10 besar desa berkinerja baik dalam konvergensi penurunan tengkes untuk tidak terlena dengan capaian dan penghargaan yang diraih.
Menurut dia kasus tengkes tetap bisa muncul kapan saja, sehingga kasus tengkes harus terus dihambat dan dicegah.
Kesepuluh desa yang berkinerja baik itu yakni Trimulyo (Kecamatan Juwana), Pekalongan (Kecamatan Winong), Ngemplak Kidul (Kecamatan Margoyoso), Jepalo (Kecamatan Gunungwungkal), Raci (Kecamatan Batangan), Medani (Kecamatan Cluwak), Bageng (Kecamatan Gembong), Angkatan Kidul (Kecamatan Tambakromo), Kudus (Kecamatan Winong), dan Beketel (Kecamatan Kayen),
"Kami juga berharap agar prestasi sepuluh desa yang telah dinilai oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tersebut, dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk lebih fokus lagi dalam upaya percepatan penurunan tengkes," ujarnya.
Ia juga menguraikan indikator penentuan desa berkinerja baik dalam pelaksanaan konvergensi percepatan penurunan tengkes.
Di antaranya, alokasi dana desa untuk percepatan penurunan tengkes, tingkat konvergensi desa dalam percepatan penurunan stunting, adanya rapat evaluasi pelaksanaan konvergensi penurunan stunting minimal dua kali dalam setahun, dan terlaksananya rembuk tengkes desa minimal satu kali dalam satu tahun.
"Karena bagaimanapun juga desa beserta seluruh pemangku kepentingan penurunan tengkes, punya peran luar biasa dalam program ini," ujarnya.
Ia juga berharap agar ke depan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dapat ditingkatkan dengan memunculkan inovasi-inovasi baru.
Selain menyerahkan secara simbolis piagam penghargaan untuk desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan tengkes, dia juga berkesempatan menyerahkan beberapa bantuan.
Di antaranya, penyerahan simbolis bantuan sosial program penanganan ke berupa sambungan rumah (SR) perpipaan air minum dari anggaran APBD tahun 2024 sebesar Rp1,5 juta kepada Sutiyono Desa Purwosari (Kecamatan Tlogowungu).
Bantuan lainnya, yakni bantuan sosial program penanganan kemiskinan ekstrem (KE) berupa pembuatan jamban dari anggaran APBD (DIF) tahun 2024 sebesar masing-masing Rp2,5 juta untuk warga Desa Tompo Mulyo dan Desa Bumimulyo (Kecamatan Batangan).
Terakhir penyerahan secara simbolis bantuan dana sosial Bank Jateng untuk percepatan penurunan tengkes dalam bentuk program jambanisasi senilai masing-masing Rp5 juta, untuk warga Desa Tanjunganom Gabus dan warga Desa Tanjunganom (Kecamatan Gabus).
Baca juga: Pemkab Batang: Cakupan pengukuran stunting capai 99 persen
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024