SPPG Gagaksipat Boyolali sasar sekolah desa untuk makan bergizi
Boyolali (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat Boyolali, Jawa Tengah menyasar sekolah-sekolah yang ada di pedesaan untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Pemilik Yayasan Bangun Gizi Nusantara, Puspo Wardoyo yang membawahi SPPG Gagaksipat di sela pendistribusian makan bergizi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, mengatakan ada 12.000 porsi makanan yang didistribusikan ke sekolah-sekolah yang ada di sekitar SPPG Gagaksipat.
"Kami cari tempat yang gemuk dan di pelosok, banyak warga kurang mampu. Kalau di kota kan biasa," katanya.
Ia mengatakan 12.000 porsi tersebut terbagi dalam dua dapur yang ada di SPPG Gagaksipat. Menurut dia, pendistribusian dilakukan pada pagi hari untuk siswa dengan kelas rendah dan menjelang siang hari untuk siswa tingkat yang lebih tinggi.
"Setiap harinya ada perubahan menu makanan, sehingga para siswa tidak bosan dengan menu makanan yang sama. Dalam satu bulan ada 30 menu yang kami siapkan dan beda semua," katanya.
Ke depan, pihaknya berencana menambah titik sasaran dan tidak hanya di Solo dan sekitarnya.
"Ke depannya ingin di seluruh Indonesia yang ada rumah makan saya, karena untuk program seperti ini dibutuhkan tenaga ahli, kami ada 260 outlet di seluruh Indonesia, di luar Jawa kami ada di Bali, Makassar, Medan, Sulawesi, Banjarmasin, Samarinda, dan Balikpapan," kata pemilik Wong Solo Group ini.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang juga Kepala SPPG Gagaksipat Pepy Mutiara mengatakan ada 100 sekolah sasaran yang dikover oleh SPPG tersebut.
"Dapur 1 ada 49 sekolah dan dapur 2 ada 59 sekolah. Kami menyiapkan sebanyak 12.000 pak," katanya.
Ia mengatakan untuk sekolah yang paling jauh dari SPPG Gagaksipat, yakni di Sobokerto dengan jarak 6,7 km dari dapur. Terkait hal itu, BGN melakukan pengawasan mulai dari datangnya bahan baku, proses memasak, hingga distribusi.
Mengenai menu yang diberikan, lanjutnya, ada perbedaan antara kelas 2 SD ke bawah dan kelas 3 SD ke atas. Ia mengatakan untuk siswa kelas 2 SD ke bawah diberikan porsi nasi lebih kecil, yakni 100 gram nasi dan kelas 3 SD ke atas hingga SMA memperoleh 200 gram nasi.
"Kalau menu lauk dan sayur semuanya sama. Menu hari ini ada rendang ayam, telur rebus, sayur buncis dan jagung pipil, serta buah semangka," katanya.
Baca juga: Pj Bupati: Program MBG tahap awal di Banyumas untuk anak sekolah
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025