Prayoga, lulusan TRKI SV Undip, disunting Kilang Pertamina Internasional
Semarang (ANTARA) - Peningkatan pembelajaran melalui metode-metode inovatif selalu dilakukan oleh Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas DiponegoroV Undip).
Hal ini dilakukan sebagai upaya menyiapkan lulusannya agar mudah beradaptasi dan bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja yang serba digitalisasi. Pasalnya, dinamika industri digitalisasi modern menuntut lulusan cyber yang perform mental maupun fisik
Ketua Program Studi TRKI Vokasi Undip, Mohamad Endy Julianto mengatakan, perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan pembelajaran inovatif sesuai kebutuhan industri digitalisasi modern.
''Untuk itu, Prodi TRKI Sekolah Vokasi Undip berperan aktif menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, kompeten, dan perform di bidangnya melalui penerapan revitalisasi pendidikan tinggi vokasi termodifikasi. Berbagai Program Revitalisasi termodifikasi diantaranya dual system termodifikasi, teaching factory terintegrasi Project Based Learning (PJBL), retooling (retraining), praktisi industri dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP),'' jelas Mohamad Endy Julianto, Kamis (30/1/2025).
Ternyata hasilnya sangat luar biasa. Berbagai lulusan cyber dan perform dari Prodi TRKI telah dilamar oleh industri-industri multinasional, di antaranya Syaikha Butsaina Dhiya'ulhaq yang diperebutkan oleh empat industri ternama dalam sebulan. Desmilia Sefti, dalam sebulan, telah dipinang oleh tiga perusahaan terbesar seperti PT Eternal Nickel Industry, PT Rekayasa Engineering, dan BPS Pertamina Hulu Energi.
Begitu juga Prayoga Bagus Widodo yang telah disunting oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI). Prayoga Bagus Widodo yang merupakan alumni Program Studi TRKI Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro telah menorehkan prestasi berkat pengalamannya yang luas di berbagai sektor industri.
Prayoga memulai karier profesionalnya melalui serangkaian pengalaman penelitian, magang, dan sertifikasi yang mengasah keahliannya di bidang pengendalian proses dan manajemen industri.
Prayoga yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini mengatakan bangga pernah mengenyam kuliah di Prodi TRKI Sekolah Vokasi Undip. Pasalnya saat kuliah, Prayoga diberikan kesempatan untuk ikut membantu penelitian dosen Sekolah Vokasi Undip yang berjudul ''Komersialisasi Produk Nanopolifenol Teh Hijau Bebas Kafein sebagai Pangan Fungsional Menggunakan Teknik Inaktivasi Enzimatik.''
Kesempatan ini telah menempa dirinya sehingga mampu mengembangkan keterampilan profesional dalam hal komunikasi, manajemen waktu, dan kerja sama tim yang ternyata sangat berharga untuk pengembangan kariernya di industri saat ini.
Pembekalan Prodi TRKI juga mewajibkan untuk belajar di industri melalui Program Dual System dan ketika itu Prayoga menjalani magang PT Petrokimia Gresik sebagai process engineer.
''Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang pengendalian proses, unit operasi industri kimia dan memberikan landasan kuat dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan proses. Bahkan luaran saat penelitian terapan juga telah dipublikasikan ke jurnal internasional bereputasi dengan judul "Efficacy of Natural and Fullwashed Post-Harvest Processing Variations on Arabica Coffee Characteristics," jelas Prayoga.
Prayoga menambahkan bahwa Prodi TRKI juga membekali lulusannya dengan berbagai skill dan kompetensi, di antaranya: Incident Investigation Training, Hot Jobs: Welding, Cutting, Grinding Training, ISO 45001:2018 Training, K3 Laboratorium Training, HIRADC & JSA (Hazard Indentification Risk Assessment Control & Job Safety Analysis), ISO Concept ISO 9001:2015 Quality Management System.
Prayoga merasa jika bekal ilmu yang dia peroleh ketika kuliah dan ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, sangat bermanfaat. Bekal tersebut telah mengantarkannya bekerja di PT Satyaraya Keraminindoindah (Roman Ceramic) sebagai Supervisor QC Laboratorium selama 2 tahun.
"Bahkan berbekal ilmu tersebut yang telah aplikasikan di dalam pekerjaan sehingga atas rahmat Allah dan dukungan doa dari kedua orang tua, Prayoga telah diberi kesempatan untuk bergabung di PT Kilang Pertamina Internasional pada program BPA," katanya.
Memang bukan suatu perjalanan yang mudah untuk berada dititik ini, saya juga pernah mengalami gagal, dan untuk bisa bangkit memang tidak mudah dengan banyaknya hal yang mungkin menjadi suatu pertimbangan untuk tetap semangat mencoba kembali. Tetapi saya selalu percaya akan usaha dan doa yang jika berjalan beriringan tidak akan mengecewakan, karena usaha tanpa berdoa itu sombong dan berdoa tanpa berusaha itu bohong, tutur Prayoga.
"Pesannya buat adik-adik mahasiswa, jangan takut untuk memiliki mimpi yang tinggi dan harus tetap percaya akan kemampuan diri. Selain itu, harus tetap semangat jangan mudah menyerah hanya karena satu masalah dan pupus harapan, masih banyak kesempatan untuk terus maju masih banyak jalan untuk melangkah, tinggal bagaimana kita memilih jalan," katanya.
''Jangan takut mencoba, selama kita yakin dan bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan hasil yang baik. Kunci untuk menghadapi setiap tantangan dan persoalan adalah tetap tenang, tetap terjaga dan kuasai diri,'' pungkas Prayoga. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025