![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
BPBD Banjarnegara: Pembangunan huntara di Ratamba mulai medio Februari
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/rakor-siaga.jpg)
Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengharapkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana tanah bergerak di Desa Ratamba dapat mulai dilaksanakan pada pertengahan Februari 2025.
"Kami baru saja rapat dengan mengumpulkan semua dinas termasuk lembaga-lembaga yang berkenan membantu penanganan bencana yang ada di Banjarnegara," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Tursiman usai rapat di Pos Komando Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor, Angin Kencang, Cuaca Ekstrem, dan Banjir di Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2024/2025, Selasa, (11/2).
Dalam hal ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menyiapkan pembangunan huntara bagi korban tanah bergerak di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara.
Bahkan jika ketersediaan anggarannya mencukupi, lanjut dia, belasan keluarga yang rumahnya rusak akibat bencana tanah bergerak itu tidak menutup kemungkinan akan langsung dibuatkan hunian tetap (huntap) di atas lahan yang telah disiapkan.
"Nanti kalau ada anggaran yang cukup ya akan langsung kami huntapkan (dibuatkan hunian tetap, red.), tapi sekarang sesuai standar ya huntara," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan hasil kajian geologi, lahan di lokasi bencana tanah bergerak tersebut tidak layak huni, sehingga tidak direkomendasikan untuk dibangun rumah lagi.
Oleh karena itu, kata dia, warga yang menjadi korban tanah bergerak akan ditempatkan di lokasi yang lebih aman berdasarkan hasil kajian geologi.
"Kebetulan warga masih memiliki lahan di luar zona bahaya tanah bergerak, sehingga nantinya huntara maupun huntap akan dibangun di atas lahan tersebut," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Pemkab Banjarnegara berencana memulai pembangunan huntara tersebut pada pertengahan bulan Februari karena saat sekarang sudah jarang terjadi hujan, sehingga potensi terjadinya bencana hidrometeorologi mulai berkurang.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya tinggal menyelesaikan penanganan terhadap berbagai kerusakan akibat bencana yang sempat terjadi di sejumlah wilayah Banjarnegara, khususnya Desa Ratamba.
"Minimal secara darurat kita atasi. Oleh karena itu, kami melakukan konsolidasi terkait dengan penanganan tersebut," kata Tursiman.
Hujan lebat yang terjadi pada hari Senin (20/1), pukul 18.00 sampai 22.00 WIB, memicu terjadinya bencana tanah bergerak di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, hingga merusak beberapa rumah warga, satu mushalla, dan menyebabkan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Karangkobar dengan Batur mengalami retak-retak.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 41 jiwa mengungsi ke rumah-rumah saudara yang berada di lokasi aman dari bencana tanah bergerak.
Dalam perkembangannya, jumlah pengungsi bertambah menjadi 16 keluarga seiring dengan bertambahnya jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Baca juga: Tingkat hunian hotel di Kudus selama 2024 tertinggi di Januari
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025