
Kementerian P2MI-Undip kerja sama tingkatkan profesionalisme PMI

Semarang (ANTARA) - Kementerian Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menggandeng Universitas Diponegoro Semarang dalam upaya meningkatkan profesionalisme pekerja migran Indonesia (PMI).
Rektor Undip Prof Suharnomo, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Minggu, menyambut baik upaya mendukung KP2MI untuk meningkatkan skill dan profesionalisme PMI.
"Kerja sama ini merupakan bukti nyata peran Universitas Diponegoro dalam mendukung pemberdayaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia," katanya.
Melalui tri dharma perguruan Tinggi, kata dia, Undip berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan keterampilan, profesionalisme, serta literasi hukum dan keuangan bagi para pekerja migran.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) Kementerian Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dengan Undip.
Penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Kementerian P2MI, Jakarta, Kamis (6/3), oleh Rektor Undip dan Menteri PPMI Abdul Kadir Karding.
Sinergi antara Undip dan Kementerian P2MI bertujuan untuk memperkuat perlindungan serta meningkatkan profesionalisme pekerja migran Indonesia.
Sebagai tindak lanjut, Undip telah mempersiapkan pembentukan Undip Migran Center serta membentuk Tim Task Force di bawah koordinasi Rektor dan Wakil Rektor IV Undip, yang dikoordinasikan oleh Direktorat Inovasi, Hilirisasi, dan Kerja Sama.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa sinergi itu merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas perlindungan bagi pekerja migran.
"Menjadi kebanggaan dapat menggandeng perguruan tinggi terbaik Universitas Diponegoro untuk mengembangkan penelitian berbasis data, memberikan pelatihan yang lebih baik bagi calon pekerja migran, serta meningkatkan literasi hukum dan keuangan bagi calon pekerja migran," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Undip Wijayanto, Ph.D., menambahkan bahwa keterlibatan perguruan tinggi dalam isu pekerja migran dapat memberikan perspektif akademik yang kuat untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis data.
"Undip siap mengembangkan riset, inovasi, serta program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pekerja migran, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kepulangan mereka ke tanah air. Kami berharap sinergi ini dapat menjadi model kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia di kancah global," katanya.
Adapun nota kesepahaman itu mencakup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada Masyarakat dan bidang lain yang disepakati oleh para pihak.
Keterlibatan perguruan tinggi, dalam hal ini Undip diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kebijakan perlindungan pekerja migran Indonesia.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025