Logo Header Antaranews Jateng

Delapan desa di Jateng jadi percontohan pengentasan kemiskinan

Senin, 24 Februari 2025 16:50 WIB
Image Print
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno. (ANTARA/HO-Pemprov Jateng)

Semarang (ANTARA) - Sebanyak delapan desa di Jawa Tengah (Jateng) menjadi proyek percontohan program graduasi pengentasan kemiskinan oleh pemerintah pusat.

Delapan desa tersebut meliputi Desa Pesodongan (Kabupaten Wonosobo), Desa Gambuhan (Pemalang), Desa Wlahar (Brebes), Desa Kalisalak (Banyumas), Desa Ngesrepbalong (Kendal), Desa Kepuhsari (Wonogiri), Desa Dimoro (Grobogan), dan Desa Purwosari (Kabupaten Magelang).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno mengatakan akan menginternalisasi program tersebut dengan program-program yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

"Tentu saja kami menyambut baik, karena Jawa Tengah ditunjuk menjadi piloting. Konsep baru ini bisa terinternalisasi dengan program selama lima tahun ke depan," katanya pada pembukaan Rapat koordinasi dan Sinkronisasi Graduasi Bantuan Sosial di Kantor Dinas Sosial Jateng.

Ia menjelaskan program Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam penanganan kemiskinan berbasis pada potensi desa, dengan mengidentifikasi semua potensi dan kemudian digerakkan untuk penanganan kemiskinan di desa tersebut.

"Hampir sama dengan konsep graduasi dari pemerintah pusat," katanya.

Dengan adanya program tersebut, lanjut dia, program pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut bisa lebih cepat.

Angka kemiskinan di Jateng pada 2024 adalah 9,58 persen atau turun dari tahun 2023 yang mencapai 10,77 persen, dan merupakan hasil dari kolaborasi seluruh stakeholder terkait, termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Jateng Imam Maskur menambahkan kegiatan tersebut merupakan rangkaian proses persiapan graduasi bantuan sosial melalui pemberdayaan masyarakat.

Bantuan sosial (bansos) untuk penanganan masyarakat miskin merupakan salah satu program atau kebijakan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

Pada tahun 2025, dari jumlah penduduk Jateng yang 37,61 juta jiwa, terdapat sebanyak 19.748.428 jiwa atau 52 persen diantaranya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Ia mengatakan program graduasi bansos sebagai akselerasi pengentasan penduduk miskin yang diarahkan pada beberapa aspek daya ungkit penurunan kemiskinan, antara lain peningkatan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan, pemberdayaan bidang ekonomi, peningkatan akses sumber daya, dan pelayanan sosial dasar.

Kegiatan rakor graduasi dan sinkronisasi tersebut dihadiri oleh delapan kepala desa yang menjadi proyek percontohan, perwakilan dari pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait.

 

Baca juga: Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025