Logo Header Antaranews Jateng

DPRD Semarang : Jalur Silayur mendesak dikaji cegah kecelakaan

Minggu, 2 Maret 2025 04:02 WIB
Image Print
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang M Rukiyanto AB. ANTARA/Zuhdiar Laeis

Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menegaskan bahwa kajian terhadap jalur Silayur, Ngaliyan, Semarang, mendesak dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan yang kerap terjadi.

"Kami melihat jalur Silayur ini sudah darurat ya. Harus segera ditangani. Kenapa? Karena potensi terjadinya kecelakaan begitu tinggi," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang M Rukiyanto AB, di Semarang, Sabtu.

Tanjakan atau turunan Silayur selama ini memakan korban dalam kecelakaan maut berskala besar. Terbaru kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan TK dan sebuah truk pada Rabu (26/2) menambah daftar rentetan kecelakaan di jalur tersebut selama lima tahun terakhir.

Menurut dia, kontur jalan dari arah Jrakah menuju Mijen yang melewati jalur Silayur memang merupakan tanjakan yang curam, demikian pula sebaliknya turunan yang curam sehingga cukup berbahaya jika kendaraan tidak prima.

"Saya melihat jalur Silayur ini seperti jalur Hanoman dulu. Konturnya kan sama, turunan. Seperti jalur Hanoman jilid 2. Makanya, kajian menyeluruh perlu dilakukan Pemerintah Kota Semarang," katanya.

Ia mengingatkan kajian terhadap jalur Silayur tidak bisa bersifat parsial, melainkan harus menyeluruh, sebab kontur dari arah Jrakah menuju Mijen memang sangat curam.

"Kalau dibuat pelandaian jalur Silayur, saya kira sulit juga ya karena jalurnya kan memang naik terus, curam. Mau dilandaikan bagaimana, tetap curam. Kajiannya harus menyeluruh," katanya.

Persoalannya, kata dia, di daerah Mijen terdapat kawasan industri Bukit Semarang Baru (BSB) yang membuat banyak kendaraan besar lalu lalang di jalur Silayur yang sangat berbahaya jika kondisi kendaraannya tidak prima.

Diakuinya, sebenarnya sudah diatur bahwa kendaraan besar hanya diperbolehkan lewat atau beroperasi jalur tersebut pada malam hari, tetapi tetap saja kerap terjadi kecelakaan yang fatal.

Apalagi, ia mengatakan sebentar lagi "exit tol" Ngaliyan juga akan dibangun yang akan membuat lalu lintas semakin padat sehingga kajian terhadap jalur Silayur mendesak dilakukan.

Rukiyanto berharap Pemkot Semarang bisa merealisasikan pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR) dari BSB menuju Mangkang yang diharapkan bisa meminimalisasi kecelakaan yang kerap terjadi di jalur Silayur.

"Kami berharap Pemkot Semarang bisa merancang kembali jalur SORR yang mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan dalam kajian nanti. Yang jelas, kajian ini mendesak," katanya.

Sebelumnya, Pemkot Semarang telah menyiapkan tiga opsi untuk mengantisipasi kecelakaan yang kerap terjadi di jalur Silayur, baik salah satunya melandaikan jalur tersebut.

"Solusinya jangka pendek, menengah dan panjang. Salah satunya opsi jangka panjang yakni dengan melakukan pelandaian di tanjakan atau turunan Silayur. Perencanannya sudah harus dilakukan tahun ini. Nanti kami koordinasikan dengan Dishub, DPU dan stakeholder terkait, soal opsi-opsi tersebut," kata Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.

Baca juga: Truk tabrak minibus pengangkut siswa TK di turunan Silayur Semarang
Baca juga: Kecelakaan Karambol Terjadi Lagi di Turunan Silayur Ngaliyan

 

 



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025