
Pemkot-Polrestabes Semarang dirikan posko di Silayur cegah kecelakaan

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bersama Satlantas Polrestabes Semarang mendirikan Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas sebagai upaya tindak lanjut antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, tepatnya di jalur Silayur.
"Kami sudah mengadakan rapat koordinasi pada hari Kamis, (27/2) bersama Polrestabes Semarang, Jasa Raharja, dan Manajemen BSB City. Dari Pemkot Semarang sendiri ada dari Dishub, DPU, Distaru, Disdik, dan Bappeda. Kita duduk bersama membahas Pengamanan Jalur Silayur," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang, Muhammad Khadhik, di Semarang, Senin.
Tanjakan atau turunan Silayur selama ini sering memakan korban dalam kecelakaan maut berskala besar, terbaru kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan TK dan sebuah truk pada Rabu (26/2) lalu menambah daftar rentetan kecelakaan di jalur tersebut selama lima tahun terakhir.
Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas tersebut terletak di samping Halte Bus, depan Taman Niaga, BSB City Semarang.
Menurut dia, posko terpadu yang telah selesai dibangun sejak Jumat (28/2) itu menjadi langkah awal pengamanan Jalur Silayur yang selama ini menjadi titik rawan terjadinya kecelakaan.
Personil Dinas Perhubungan dan Satlantas Polrestabes Semarang akan bersiaga dan berjaga di posko guna memantau penerapan pengaturan jam operasional kendaraan berat yang melintas di kawasan Ngaliyan.
Adapun aturan yang berlaku saat ini menyebutkan jika truk boleh melintas di jam 23.00 sampai 05.00 WIB.
"Apabila ada (pelanggaran) penindakan berupa penilangan, personil Satlantas Polrestabes Semarang akan melakukan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Manajemen BSB City pun juga telah melakukan penyuluhan terkait kendaraan besar yang melintasi Kawasan Industri BSB dengan memberikan sosialisasi kepada 62 industri pada 24 November 2024.
Setelah itu, manajemen BSB kemudian menerbitkan Surat Edaran yang menekankan pentingnya memastikan kondisi prima kendaraan, terutama yang berbobot lebih dari 8 ton, yang melintasi Jalan Prof. Hamka.
Sebagai langkah prosedural, petugas keamanan di kawasan Industri BSB secara aktif akan menghentikan kendaraan berat yang melintas di jam-jam terlarang dan mengarahkan mereka ke area parkir di dalam kawasan industri.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Semarang masih menunggu rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk bisa memproses rencana pelandaian Jalur Silayur.
Analisis opsi-opsi tersebut sudah disampaikan ke KNKT pada November lalu untuk dilakukan kajian di lapangan, termasuk pelandaian Jalur Silayur sebagai solusi jangka panjang guna mengatasi permasalahan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan tersebut.
"Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang agar segera menyusun 'feasibility study' atas pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur, dengan tetap berkoordinasi dengan Dishub Kota Semarang dan Kecamatan Ngaliyan, serta lurah setempat," kata Khadik
Baca juga: Pemkot Semarang segera beton halte Trans Semarang yang bergelombang
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025