
Satpol PP Semarang segera tertibkan "manusia karung"

Semarang (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Semarang segera menertibkan keberadaan "manusia karung", yakni pengemis di pinggir jalan dengan membawa karung yang mulai marak saat Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Semarang Marthen Stevanus Dacosta, di Semarang, Kamis, mengatakan sudah mendata keberadaan "manusia karung".
"Satu pekan setelah awal bulan puasa akan kami sisir dan kami data (manusia karung, red.)," katanya.
Menurut dia, "manusia karung" merupakan fenomena tahunan yang marak saat Ramadhan dan menjelang Lebaran yang banyak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk meminta-minta.
Ia menyebutkan beberapa lokasi sudah diinventarisasi, seperti Jalan Siliwangi, kemudian Jalan Mayjend Sutoyo dan Jalan Mayjend DI Pandjaitan (Kampung Kali) yang banyak terdapat "manusia karung".
"Itu hampir setiap tahun seperti itu, selain 'manusia karung', itu 'manusia gerobak' (peminta-minta yang menggunakan gerobak)," katanya.
Karena itu, kata dia, pihaknya berencana dalam waktu dekat untuk menyisir dan mendata "manusia karung" dan "manusia gerobak" untuk ditertibkan.
"Karena kebanyakan (manusia karung, red.) yang di sini itu dari luar kota. Jadi, nanti bisa kami petakan mana orang luar kota, mana yang memang asli Kota Semarang," katanya.
Tentunya, kata dia, satpol PP akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Semarang dalam penanganan fenomena "manusia karung" agar lebih efektif.
"Dinas Sosial nanti akan kami gandeng untuk kegiatan patroli manusia karung. Dengan pendataan itu, nanti dalam penanganan Dinas Sosial juga lebih efektif," katanya.
Selain itu, Marthen juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa bersedekah melalui tempat-tempat seperti panti asuhan, masjid dan lokasi khusus lainnya yang sudah disiapkan, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang.
Ia tidak melarang masyarakat untuk bersedekah, tetapi sebaiknya disampaikan melalui lembaga yang sudah disiapkan agar tepat sasaran.
"Bisa melaporkan ke Baznas kota atau lewat lurah, camat setempat, sehingga ada daftar untuk bisa memberikan bantuan kepada mereka. Jadi enggak perlu langsung," katanya.*
Baca juga: Cegah pengemis musiman, Dinsos Semarang gencarkan patroli
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025