Logo Header Antaranews Jateng

Bulog Pati serap 1.040 ton gabah dan beras petani Jepara

Selasa, 11 Maret 2025 18:36 WIB
Image Print
Bupati Jepara Witiarso Utomo bersama forkopimda saat panen gabah di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (11/3/2025). Gabah hasil panen diserap oleh Bulog. ANTARA/HO-Humas Pemkab Jepara

Jepara (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, hingga pekan ini melakukan penyerapan 1.040 ton beras maupun gabah petani dari Kabupaten Jepara dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

"Untuk Kabupaten Jepara, kami menargetkan penyerapan gabah dan beras petani sebanyak 13.000 ton. Sedangkan 8 persennya atau 1.040 ton terserap oleh Bulog," kata Pimpinan Perum Bulog Pati Nur Hardiansyah saat penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog, di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Selasa.

Ia mengungkapkan serapan gabah dari petani secara langsung dimaksimalkan pada bulan Maret dan April 2025.

Terkait realisasi target penyerapan, Bulog juga membuat grup bersama dengan kecamatan, koramil, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menginformasikan daerah mana yang telah panen.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Jepara Witiarso Utomo juga ikut memantau pelaksanaan serapan gabah petani untuk program ketahanan pangan serta meninjau pelaksanaan kegiatan fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung I lainnya, seperti pembangunan infrastruktur jalan desa dan rehab rumah warga tidak layak huni.

"Program unggulan dari Presiden adalah tidak ingin petani di Indonesia miskin dan gelisah ketika panen tidak ada kepastian harga yang layak, oleh karena itu pemerintah melalui Perum Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo.

Menurut dia, program penyerapan gabah dari petani secara langsung ini dapat berjalan secara berkelanjutan, sehingga petani tidak berkeluh kesah pada saat proses penjualannya. Sedangkan program penyerapan gabah petani pada musim tanam (MT) I ini akan berjalan bulan Maret hingga April 2025.

"Untuk serapannya sendiri akan dilakukan di semua wilayah Kabupaten Jepara, kecuali wilayah Karimunjawa," ujarnya.

Terkait permasalahan pupuk, kata Witiarso, pupuk akan disalurkan secara langsung ke petani melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) sehingga ke depannya pembelian pupuk tidak perlu menggunakan kartu atau ke kios pengecer.

Pemkab Jepara mendukung penuh upaya Perum Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dari petani di Jepara. Program ini adalah instruksi dari Presiden Prabowo dalam menciptakan keadilan harga untuk para petani, sehingga ketika panen raya telah tiba harga gabah stabil dan tidak anjlok.

Pada kesempatan itu, Bupati Jepara juga berdialog bersama petani untuk mendengar aspirasi dan keluhan-keluhan saat menggarap lahan.




Baca juga: Pemkab Jepara beri insentif kepada tenaga ukir kerajinan mebel



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025