
Trans Semarang perkuat layanan penyandang disabilitas

Semarang (ANTARA) - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, utamanya para penyandang disabilitas.
“Kami terus berupaya menciptakan layanan yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Terlebih salah satu program Ibu Agustina Wali kota Semarang yakni Semarang Inklusif," kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto, di Semarang, Senin.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Semarang Inklusif, kata dia, berbagai inovasi telah diterapkan agar seluruh masyarakat, tanpa terkecuali dapat menikmati layanan transportasi yang aman dan nyaman.
"Sejumlah perbaikan dan inovasi akan terus dilakukan untuk memastikan layanan yang lebih ramah bagi mereka (penyandang difabel, red.)," katanya.
Menanggapi berbagai masukan mengenai aksesibilitas transportasi publik bagi penyandang disabilitas, ia menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir BRT Semarang telah mengambil langkah-langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut.
Beberapa upaya yang telah dilakukan, kata dia, dengan penyediaan ruang khusus untuk pengguna kursi roda di setiap armada.
Ia mengatakan bahwa Trans semarang juga memiliki beberapa armada khusus ramah disabilitas yang berada di Koridor 2, 3, dan 6, sedangkan di area halte BRT Trans Semarang telah dilengkapi pula dengan jalur khusus untuk penyandang disabilitas.
Diakuinya, saat ini memang belum semua halte Trans Semarang memiliki akses kemiringan jalan yang sepenuhnya ramah disabilitas.
Menurut dia, hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan lahan dalam proses pembangunan halte yang mengakibatkan beberapa halte masih belum memiliki tingkat kemiringan sekitar 8 derajat.
"Namun untuk ke depan, Trans Semarang tengah merencanakan pembangunan halte berbentuk 'low deck' agar lebih inklusif bagi penyandang disabilitas," katanya.
Di samping fasilitas infrastruktur, kata dia, peningkatan layanan juga dilakukan melalui pelatihan bahasa isyarat bagi petugas BRT Trans Semarang, guna meningkatkan kenyamanan penumpang tuna rungu dalam berkomunikasi.
Selain itu, sejak Agustus 2022 Trans Semarang telah menerbitkan Kartu Disabilitas dengan huruf Braille yang merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk mempermudah akses layanan bagi penyandang disabilitas.
"Kami akan terus berinovasi, sesuai arahan Bu Wali agar transportasi di Kota Semarang semakin inklusif dan memberikan kenyamanan bagi warga," kata Haris.
Baca juga: Komunitas lintas agama di Semarang bagi-bagi takjil
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025