
Wali Kota Magelang sebut gotong royong modal sosial majukan kota

Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menyebut modal sosial yang berharga berupa semangat gotong royong, keramahan, dan kesantunan menjadi kekuatan bersama warga dalam memajukan daerah setempat.
"Itulah modal sosial kita. Kekayaan yang tak ternilai harganya," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu pada upacara peringatan Hari Jadi Ke-1.119 Kota Magelang di halaman kantor pemkot setempat, antara lain diikuti kalangan aparatur sipil negara (ASN), forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), TNI, Polri, pelajar, dan perwakilan elemen masyarakat. Hadir pula Wali Kota Magelang (2010-2021) Sigit Widyonindito dan tamu undangan lainnya.
Ia mengatakan Kota Magelang tidak hanya tua dalam hitungan usia, tetapi juga memukau dengan lanskap alam, kekayaan sejarah, serta nilai-nilai luhur yang terus hidup di masyarakat.
Daerah itu, ujarnya, terus berkembang dan memainkan peran strategis, bahkan menjadi simbol simpul peradaban, ruang temu yang memainkan berbagai peran strategis, baik bidang perdagangan, pendidikan, militer, budaya, maupun pariwisata.
Ia mengakui daerah itu tidak besar secara luas wilayah, akan tetapi harus menjadi "besar" karena mempunyai potensi di sektor perdagangan dan jasa, kekayaan sejarah dan budaya, sektor pendidikan dan kesehatan, dan dikenal sebagai kota militer.
Damar juga mengingatkan berbagai kalangan untuk tidak terpaku romantisme masa lalu, terkait dengan usia kota yang 1.119 tahun.
"Sejarah penting untuk dikenang, tetapi masa depan menuntut untuk terus melangkah," ucapnya.
Dia menyebut tantangan ke depan sebagai tidak ringan, antara lain tentang perubahan iklim, arus digitalisasi yang masif, ketimpangan sosial, dan degradasi moral.
"Inilah saatnya kita menyatukan langkah, merapatkan barisan, dan membangun kekuatan kolektif, untuk menghadapi semua itu," katanya.
Semangat ini, ucapnya, sejalan dengan tema peringatan hari jadi kota setempat pada tahun ini, yaitu "Melangkah Bersama, untuk Magelang Sejahtera".
Upaya masyarakat mewujudkan tema itu, katanya, bisa dimulai dengan hal-hal sederhana namun konsisten, seperti tidak membuang sampah sembarangan, merawat fasilitas umum, menumbuhkan suasana rukun dan damai di lingkungan tempat tinggal, berbelanja di pasar tradisional, penggunaan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mengapresiasi karya-karya warga sendiri.
Upacara peringatan hari jadi kota setempat, ditandai dengan penerbangan balon sebagai ungkapan syukur dan bahagia, baik pemerintah maupun masyarakat. Balon udara berisi kupon hadiah.
Peringatan Hari Jadi Ke-1.119 Kota Magelang diawali dengan tasyakuran dan doa bersama umat berbagai agama di kompleks kantor Pemkot Magelang, Kamis (10/4) malam, sedangkan seluruh rangkaian agenda itu, antara lain Getuk Expo (12-13 April 2025), Grebeg Getuk (13 April 2025), Wayang Kulit Mantyasih (19 April 2025), Wayang Kulit Alun-Alun (25 April 2025), Rally Mobil Kuno (3-4 Mei 2025), dan Magelang Tempo Doeloe (10-12 Mei 2025).
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025