Logo Header Antaranews Jateng

Presiden Hongaria Didesak agar Mundur akibat Plagiat

Jumat, 30 Maret 2012 09:37 WIB
Image Print


Sudah jatuh tertimpa tangga! Itu lah yang dialami Pal Schmitt. Banyak pengeritiknya mengatakan kasus plagiat itu merusak integritas kantornya dan memicu seruan bagi pengunduran dirinya.

Jabatannya memang lebih bersifat seremonial tapi Schmitt memiliki peran penting dalam mendorong agenda sekutunya dari kubu konservatif, Perdana Menteri Viktor Orban, sehubungan dengan masalah pajak dan dana pensiun sebesar 14 miliar dolar AS.

Keputusan oleh Semmelweis University di Budapest untuk mencabut gelar doktor Schmitt juga menjadi aib bagi Orban, yang menyebut Schmitt sebagai calon paling cocok untuk jabatan presiden sebelum pelantikannya oleh parlemen pada 2010 untuk masa jabatan lima tahun.

Schmitt (69), mantan atlet anggar peraih dua medali emas di Olimpiade, telah membantah bahwa ia melakukan pelanggaran sejak portal berita hvg.hu menyiarkan dugaan plagiat pada Januari. Schmitt diduga telah menyalin banyak bagian tesisnya pada 1992 dari beberapa penulis lain tanpa menyebutkan rujukan atau kutipan yang memadai.

Setelah melakukan penyelidikan sendiri mengenai tuduhan itu, Semmelweis University melucuti gelar doktor Schmitt, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Jumat pagi. Tesis Schmitt, kata universitas tersebut, tak memenuhi standar etika dan ilmiah, kata kantor berita nasional Hongaria, MTI.

Schmitt, presiden yang tak terlalu populer sejak ambruknya komunisme, sejauh ini telah menolak seruan dari partai oposisi, sebagian media dan bahkan satu kelompok intelektual berpengaruh agar ia mundur. Kelompok intelektual itu mengatakan Hongaria memerlukan kepala negara yang dapat dihormati di dalam dan luar negeri.

"Kami percaya tetapnya ia memangku jabatan juga bertolak-belakang dengan keinginannya sendiri," kata harian utama yang condong ke sayap-kanan Magyar Nemzet di dalam tajuknya. "Ini adalah perang yang akan membuat dia kalah. Rusaknya lembaga dan ambruknya kepercayaan dalam kehidupan rakyat yang terhormat tak bisa dihentikan seperti ini."

Jajak pendapat melalui Internet yang dilakukan oleh portal bertia Origo.hu memperlihatkan 90 persen dari sebanyak 35.000 responden berpendapat Schmitt mesti mundur.

Kasus tersebut membuat Schmitt jadi sasaran sindiran di media. harian paling terkenal di Hongaria, tabloid Blikk, menyiarkan gambar yang memperlihatkan Schmitt memakai stetoskop di lehernya dan kaus, dan berkata, "Saya seorang dokter, terima lah."

(C003)

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024