Logo Header Antaranews Jateng

UN SD di Merapi Diperlakukan Khusus

Senin, 7 Mei 2012 21:43 WIB
Image Print
antarafoto.com


Pelaksanaan UASBN bagi sekolah terpencil seperti SD Negeri 1 Tlogolele dan 2 di lereng Merapi, memang mendapat perhatihan khusus agar ujian berjalan sesuai harapan, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Selo, Heri Sulistyo, di Boyolali, Senin.

Menurut dia, pendistribusian soal ujian di SD Tlogolele, waktunya harus lebih awal. Hal itu, agar tidak terjadi keterlambatan pelaksanaan ujian.

Selain itu, setiap sekolah harus mengirimkan dua orang petugas untuk pengambil soal ke kantor UPTD di pada wilayah kecamatan masing-masing.

Ia menjelaskan, pada pelaksanaan ujian hari pertama yakni Bahasa Indonesia, di sekolah lereng Merapi berjalan dengan lancar, karena cuaca sangat bersahabat sehingga hal itu tidak mengganggu perjalanan petugas dalam pendistrubusian soal ujian.

Namun, kata dia, jika terjadi hujan atau banjir lahar dingin di lereng Merapi, petugas asal Desa Tlogolele pengambil soal harus memutar lebih jauh lagi melalui cek dam Tlatar di wilayah Magelang.

Menurut dia, jika tidak hujan atau banjir lahar pengambilan soal ujian bisa melalui cek dam Kedung Kayang, dengan jarak tempuh pulang pergi sekitar satu jam. Namun, jika terjadi banjir lahar, petugas harus melalui cek dam Tlatar memerlukan waktu sekitar dua jam, karena jaraknya semakin jauh.

Petugas yang mengambil naskah soal ujian ke UPTD Selo, kata dia, juga disiapkan sepada motor cadangan untuk mengantisipasi jika terjadi macet.
Menurut dia, jadwal pengambilan soal ujian untuk SDN Tlogolele 1 dan 2 memang harus paling awal, sekitar pukul 06.00 WIB WIB, sedangkan sekolah lainnya di Selo sekitar pukul 07.00 WIB.

"Jarak Tlogolele menuju UPTD Pendidikan Selo memang yang paling jauh. Hal ini, belum lagi jika cuaca tidak bersahabat atau banjir lahar dingin, maka petugas harus melalui jalan memutar," katanya.

Menurut dia, jumlah siswa SDN 1 Tlogolele yang mengikuti ujian sebanyak 22 anak, sedangkan SDN 2 Tlogolele 15 anak.

Pewarta :
Editor: Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024