Ibu Ini Lahirkan Anak Pertama di Usia 58 Tahun
Senin, 14 Mei 2012 13:20 WIB
Yang Yu-shih, dokter di NTUH yang mengkhususkan diri dalam perawatan kesuburan endokrinologi reproduksi, mengatakan perempuan itu tak berencana memiliki anak ketika ia masih muda tapi belakangan memutuskan untuk mempunyai anak.
Saat itu, ia sudah memasuki tahap menopaus tapi rumah sakit memberi dia perawatan hormon dan melakukan pembuahan tabung, kata Yang.
Ia menyatakan tidak jelas apakah perempuan yang berusia 58 tahun tersebut adalah perempuan paling tua di Taiwan yang menjalani pembuahan artifisial.
Yang mengatakan NTUH tak menganjurkan prestasi itu agar tidak mendorong orang memiliki anak saat mereka berusia lanjut.
Perempuan yang berusia 40 tahun dan berusaha menjalani perawatan kesuburan biasanya memerlukan telus donor akibat menurunnya telur mereka sendiri, yang menjelaskan sebagaimana dilaporkan CNA --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin siang.
Usia rata-rata perempuan yang menerima perawatan pembuahan artifisial di rumah sakit ialah 37-38 tahun, kata Yang.
Kesuburan pada perempuan biasanya mulai turun setelah usia 35 tahun, katanya. Setelah usia itu, ada peningkatan resiko kelahiran pradini dan atau gangguan saat melahirkan, tambah Yang.
Ia menyarankan perempuan merencanakan keluarga mereka lebih dini sebab usia adalah faktor utama reproduksi.
Menurut Biro Promosi Kesehatan, 7.259 pasangan di Taiwan menerima perawan pembuahan artifisial pada 2009. Di antara mereka, 3.540 perempuan, atau 48,8 persen, berusia 35 tahun atau lebih.
Sebaliknya, perempuan yang berusia 35 tahun atau lebih berjumlah 32,1 persen dari seluruh jumlah orang yang menerima perawatan semacam itu pada 1998, demikian data biro tersebut.
(Sumber: ANTARA/CNA-OANA)
Pewarta : -
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025