Hindari Coret Seragam, Siswa Diwajibkan Pakai Batik
Jumat, 25 Mei 2012 15:35 WIB
"Sebetulnya, sekolah hanya mengundang orang tua murid untuk mengambil surat pengumuman kelulusan. Akan tetapi, jika ada siswa yang ikut mendampingi orang tuanya diwajibkan memakai pakaian batik," kata Kepala SMA Negeri 2 Kudus, M Zainuri, di Kudus, Jumat.
Kebijakan tersebut, bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya siswa yang berencana melakukan coret-coret baju seragam sekolah atas kelulusannya.
"Secara tegas, sekolah melarang siswa melakukan coret-coret baju seragam sekolah. Jika ada siswa yang melanggar, ijazahnya akan ditahan," ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga berencana memberikan pengumuman kelulusan UN pada sore hari, yakni sekitar pukul 16.15 WIB.
Dengan sejumlah upaya tersebut, diharapkan tidak ada siswa yang terprovokasi melakukan aksi coret-coret baju seragam sekolah.
"Jika baju seragamnya tidak dimanfaatkan lagi, lebih baik disumbangkan kepada orang yang membutuhkan," ujarnya.
Terkait dengan tingkat kelulusan siswa, dia mengaku, lebih mengutamakan perolehan nilai siswanya, karena sebelumnya banyak siswa yang mendapatkan nilai 10 untuk berbagai mata pelajaran.
Sejauh ini, kata dia, SMAN 2 Kudus sudah mempersiapkan secara maksimal, mulai dari proses pembelajaran, dukungan orang tua murid, serta sarana dan prasarana yang memadai hingga lingkungan yang cukup mendukung.
"Kami berharap nilai rata-rata kelulusan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024