Logo Header Antaranews Jateng

Dapatkan Modal, Petani Didorong Manfaatkan Resi Gudang

Selasa, 31 Juli 2012 09:24 WIB
Image Print
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (ANTARA News/Lukisatrio)


"Pemanfaatan resi gudang ini kembali dipertegas oleh Pak Wakil Bupati Sukento Ridho Marhaendrianto kepada para petani singkong dan pengusaha tepung tapioka di Desa Nangkod, Kecamatan Kejobong, kemarin (30/7)," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Purbalingga Rusmo Purnomo di Purbalingga, Selasa.

Kendati demikian, dia mengakui, petani singkong dan pengusaha tepung tapioka di Desa Nangkod masih terkendala dengan gudang penyimpanan sehingga kesulitan untuk mengajukan kredit modal usaha dengan memanfaatkan sistem resi gudang.

Oleh karena itu, kata dia, Wabup mengimbau pengusaha tapioka menjalin kerja sama sewa gudang dengan manajemen Perusahaan Daerah (PD) Puspahastama daripada harus membangun gudang berkapasitas besar dengan kebutuhan dana sekitar Rp15 miliar.

"Gudang milik PD Puspahastama masih memungkinkan untuk menampung hasil produksi tepung tapioka," katanya.

Secara terpisah, Kepala Desa Nagkod Sugeng, mengakui pemilik industri pengolahan tepung tapioka di desa ini terkendala oleh gudang penyimpanan.

"Gudang tersebut dapat digunakan untuk menampung tapioka ketika harganya anjlok. Tapioka yang ditampung akan dijual saat harganya baik," katanya.

Menurut dia, harga tapioka selalu mengalami penurunan setiap Agustus hingga Oktober karena periode tersebut merupakan masa panen singkong sehingga harga komoditas di tingkat petani pun anjlok.

Ia mengatakan, di Desa Nangkod terdapat tujuh industri rumah tangga pengolahan tepung tapioka dengan kapasitas produksi rata-rata 5,5 ton per hari.

"Seluruh industri pengolahan tapioka di Nangkod dapat menghasilkan 1.100 ton tapioka per bulan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya gudang penyimpanan berkapasitas 3.000 ton agar bisa menampung produksi tapioka selama tiga bulan," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025