PLTA Soedirman Operasikan Tiga Turbin
Selasa, 31 Juli 2012 13:44 WIB
Sebelumnya perusahaan hanya mengoperasikan satu hingga dua unit turbin akibat penurunan elevasi air Waduk Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Mulai 25 Juli kemarin, tiga turbin (masing-masing berkapasitas 60,30 megawatt) mulai beroperasi kembali setelah menjalani pemeliharaan. Saat musim kemarau seperti saat ini, kami memang hanya mengoperasikan satu atau dua unit turbin," kata Supervisor Senior Keamanan dan Humas PT Indonesia Power UBP Mrica Gunawan Sri Wibowo saat dihubungi ANTARA di Banjarnegara, Selasa.
Dia mengatakan, PLTA PB Soedirman saat musim kemarau harus menampung air agar elevasinya tinggi hingga 231,6 meter karena air yang masuk ke Waduk Mrica sangat kecil, yakni sekitar 20 meter kubik per detik.
"Jadi kalau beroperasi terus-menerus, akan kehabisan air," katanya.
Menurut dia, turbin-turbin yang dioperasikan tersebut hanya beroperasi pada beban puncak antara pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB dan diatur oleh Pusat Pengaturan dan Pelayanan Beban (P3B) di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Karena kondisi air yang tidak memungkinkan, kata dia, P3B Ungaran kadang kala meminta pengoperasian turbin PLTA PB Soedirman dihentikan meski baru pukul 21.00 WIB.
"Kapan kita masuk dengan satu turbin dan saat beban berapa dengan dua turbin, semua itu yang mengatur P3B Ungaran. Kita 'stand by' sehingga jika sewaktu-waktu diminta operasi sudah siap," katanya.
Disinggung mengenai kondisi seluruh PLTA yang dikelola UBP Mrica di Jateng, Gunawan mengatakan, seluruhnya masih beroperasi sesuai kapasitas air yang tersedia.
"Saat ini tidak ada PLTA di UBP Mrica yang berhenti operasi karena saluran irigasi dari waduk-waduk yang digunakan untuk PLTA justru dibuka guna mengairi sawah di musim tanam," katanya.
Karena itu, kata dia, perawatan turbin PLTA sering kali dilakukan saat musim panen sehingga sawah-sawah tidak membutuhkan air irigasi.
Selain PLTA PB Soedirman yang berkapasitas 180,9 megawatt (MW), PT Indonesia Power UBP juga mengelola 12 PLTA lain, yakni PLTA Tulis di Kabupaten Banjarnegara berkapasitas 22 MW, PLTA Ketenger di Banyumas (8 MW), PLTA Garung di Wonosobo (26 MW).
PLTA Kedungombo di Kabupaten Boyolali dan Grobogan berkapasitas 22 MW, PLTA Klambu di Grobogan (1 MW), PLTA Sidorejo di Boyolali (1 MW), PLTA Wonogiri di Wonogiri (12 MW), PLTA Jelok (15 MW) dan PLTA Timo (11 MW) di Salatiga, serta PLTA Pejengkolan (1 MW), PLTA Sempor (1 MW), dan PLTA Wadaslintang (18 MW) di Kebumen.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024