Logo Header Antaranews Jateng

Wamendikbud: Rasio Guru-Siswa Sudah Bagus

Rabu, 10 Oktober 2012 15:48 WIB
Image Print
Wamendikbud bidang Pendidikan Musliar Kasim (Foto antaranews.com)


"Rasio jumlah guru dan siswa di Indonesia sekarang ini sudah 1:25, sementara negara maju ada yang rasionya masih 1:30. Hanya saja, distribusinya yang tidak bagus, tidak merata," katanya di Semarang, Rabu.

Hal tersebut diungkapkannya usai Pelepasan Peserta Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) dan Seminar Kewirausahaan yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Menurut dia, pendistribusian guru di Indonesia sekarang ini memang belum merata, seperti di daerah perkotaan yang jumlah gurunya berlimpah dan berlebih, sementara di daerah pedesaan masih kekurangan guru.

Pemerintah, kata dia, sudah merancang program kerja sama antarkementerian, yakni Kemendikbud, Kementerian Agama, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri.

Rencana kerja sama yang akan dituangkan dalam surat keputusan bersama (SKB) itu, kata dia, dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan guru di daerah-daerah tertentu dengan mendistribusi dari daerah yang kelebihan guru.

"Dengan adanya SKB lima menteri itu, nantinya bupati dan wali kota yang memiliki tenaga guru berlebih harus mengirimkan ke daerah-daerah yang kekurangan atau membutuhkan guru," katanya.

Sembari menunggu SKB lima menteri itu, ia mengatakan pemerintah menjalankan program SM3T, yakni penempatan sarjana mengajar di daerah tertentu selama satu tahun sebagai langkah sementara mengatasi kekurangan guru.

Pada program SM3T yang sekarang ini sudah menginjak tahun kedua, kata dia, setidaknya ada 3.000 sarjana yang dikirim mengajar ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, misalnya di daerah perbatasan.

"Ada yang ditempatkan di Kalimantan, Aceh, dan daerah-daerah perbatasan lainnya. Mereka hanya ditugaskan mengajar di daerah itu selama satu tahun, setelah selesai ya mereka kembali ke daerah asalnya," kata Musliar.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024