Logo Header Antaranews Jateng

Kurang Perencanaan, Jembatan Sempol Ambruk Diterjang Banjir

Kamis, 13 Desember 2012 15:51 WIB
Image Print
Ilustrasi (Foto ANTARA)


"Dari hasil pantauan di lapangan, hasilnya memprihatinkan karena pengerjaan proyek senilai Rp5 miliar ini menggunakan alat manual dan kurang perencanaan sehingga ambruk sebelum selesai dikerjakan," katanya saat melakukan inspeksi mendadak di lokasi pembangunan Jembatan Sempol, Desa Sigaluh, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Kamis.

Menurut dia, pelaksana seharusnya sudah mengantisipasi kemungkinan meningkatnya debit air Sungai Serayu sehingga penyangga tidak hanya dengan peralatan manual.

Dalam hal ini, kata dia, harus ada alat berat yang ikut membantu sebagai penyangga sehingga saat tiang darurat terseret air, masih ada penyangga lain.

Terkait hal itu, dia mengatakan Komisi C DPRD Banjarnegara akan segera memanggil dinas beserta tim yang menangani pembangunan Jembatan Sempol seperti pelaksana kegiatan, konsultan pengawas, dan konsultan perencanaan.

Sementara itu anggota Komisi C DPRD Banjarnegara, Nuryanto, mengaku melihat adanya kesalahan konstruksi dalam pembangunan jembatan tersebut.

Ia mengatakan pelaksana proyek seharusnya memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi saat pelaksanaan pembangunan jembatan termasuk penggunaan alat manual dalam pemasangan tiang pancang.

"Alat berat baru didatangkan setelah ambruk, seharusnya alat itu sudah disiapkan sejak awal pengerjaan. Langkah ini sebagai antisipasi akan kemungkinan-kemungkinan ketika debit air tinggi. Jadi, selain penyangga darurat, juga ada alat berat untuk menyangga sebagai tindakan antisipasi," katanya.

Bahkan, kata dia, alat berat diperlukan sejak pemasangan kolom-kolom dan pemasangan kerangka.

Dengan demikian, lanjutnya, kejadian tersebut membuktikan kurang matangnya perencanaan dalam pembangunan jembatan Sempol.

Seperti diketahui, Jembatan Sempol yang sedang dibangun di atas Sungai Serayu dan direncanakan menghubungkan Desa Sigaluh, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, dengan Desa Sempol, Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo, Jawa Tengah, ambruk diterjang banjir pada Senin (10/12) petang.

Proyek jembatan penghubung Desa Sigaluh dan Desa Sempol yang memiliki panjang 90 meter dan lebar tujuh meter ini dibangun atas kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara dan Pemkab Wonosobo.

Dalam pembangunan jembatan tersebut, Pemkab Banjarnegara memiliki tanggung jawab membangung sepanjang 60 meter, sedangkan Pemkab Wonosobo sepanjang 30 meter.

Pembangunan jembatan yang menjadi tanggung jawab Pemkab Banjarnegara baru mencapai 40 meter atau tujuh sesi dari 12 sesi yang direncanakan, sedangkan di wilayah Wonosobo telah selesai.

Jembatan sepanjang 90 meter dan lebar tujuh meter dengan lantai beton tersebut dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp5 miliar dari APBD Banjarnegara 2011 yang merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Rp5 miliar dari APBD Wonosobo 2011.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025