Logo Header Antaranews Jateng

Puluhan Perempuan "Belly Dance"

Minggu, 23 Desember 2012 04:29 WIB
Image Print
Puluhan pengunjung mengikuti gerakan Belly Dance atau tari perut di Pusat Perbelanjaan Emporium, Jakarta, Selasa (16/10) malam. Belly Dance merupakan tarian tradisional timur tengah yang memiliki nama asli Oriental Dance yang disukai kaum perempuan k


Para peserta yang mengikuti kategori individu maupun kelompok tampak tak canggung memamerkan kelihaian mereka dalam mengolah gerak tubuh seiring irama musik, mengenakan beraneka kostum khas penari "belly dance".

Meski "belly dance" dikenal pula sebagai tari perut, tak semua peserta mengenakan kostum yang memamerkan lekuk perut, sebab ada beberapa peserta yang memilih mengenakan kostum yang cenderung tertutup.

Menurut Asisten Manager Water Blaster Semarang Retno Tunjungsari, kompetisi belly dance itu digelar untuk mewadahi para perempuan yang menggemari tarian yang aslinya bernama "oriental dance" itu.

"Terbukti, banyak perempuan yang berminat mengikuti kompetisi 'belly dance' ini. Tak hanya dari Kota Semarang, tetapi tak sedikit yang berasal dari kota lain, seperti Pekalongan, Tegal, dan Blora," katanya.

Ia menjelaskan "belly dance" bukan sekadar memiliki nilai seni, tetapi bermanfaat pula untuk kebugaran dan kesehatan, seperti menjaga perut agar tetap ramping yang tentunya menjadi dambaan kaum perempuan.

Kompetisi "belly dance" yang dibagi dalam beberapa kategori, yakni umum, anak-anak, dan grup dengan total peserta mencapai 70 orang itu, ungkap dia, dimaksudkan pula untuk memeriahkan peringatan Hari Ibu.

"Kebetulan hari ini (22/12) merupakan Hari Ibu. Karena itu, kami gelar kompetisi ini bertepatan dengan peringatan Hari Ibu dan pesertanya kebanyakan juga kalangan ibu-ibu yang menggemari 'belly dance'," kata Retno.

Sementara itu, Lia Rosdiana (28), salah satu peserta kompetisi mengaku baru tiga bulan ini menggeluti "belly dance" karena tarian itu bisa bermanfaat menjaga penampilan tubuh agar tetap langsing dan bugar.



Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024