Tjahjo: Cagub Jateng harus Pahami Kultur Demokrasi
Senin, 4 Maret 2013 20:08 WIB
"Figur juga harus mempunyai pemahaman etika berpolitik yang santun," kata Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR RI asal Daerah Pemilihan Jateng 1 ketika dihubungi dari Semarang, Senin malam.
Tjahjo menegaskan bahwa PDI Perjuangan ingin mengawal demokratisasi dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wagub Jateng pada tanggal 26 Mei mendatang.
"Bahwa keberadaan partai politik tetap dibutuhkan dalam struktur berbangsa dan bernegara," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Menurut dia, telah terjadi pembuktian bahwa hanya kandidat yang didukung oleh mesin partai yang mampu bertahan dalam pertarungan politik.
Apabila ada hal-hal negatif yang dikritik rakyat terkait dengan partai, Tjahjo mengatakan bahwa hal itu bukan berarti partai harus "dibinasakan".
"Deparpolisasi (pengurangan jumlah partai politik, red.) tidak boleh terjadi karena berbahaya bagi proses demokratisasi," katanya mengingatkan.
Sebelumnya Tjahjo mengatakan,"Sampai detik ini belum ada nama (kandidat peserta Pilgub Jateng, red.) fix walau opsi terbatas sudah ada."
Hal itu dia kemukakan menjawab pertanyaan kapan PDI Perjuangan mengumumkan nama kandidat gubernur dan bakal calon wagub, mengingat masa pendaftaran tinggal satu hari, yakni pada hari Selasa (5/3),
Namun, diakuinya hal itu bisa saja satu dua jam berubah sebelum pendaftaran. Maka, nama setelah didaftarkan ke KPU saja berarti fix yang direkomendasikan oleh PDI Perjuangan.
Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor:
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024