Logo Header Antaranews Jateng

Puan: PDIP Jangan Sampai Dikhianati Lagi

Sabtu, 9 Maret 2013 20:00 WIB
Image Print
Puan Maharani (ANTARA)


"Semula, kami berharap Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah, red.) bisa menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan. Namun, ketika harapan itu disampaikan, justru mengkhianati dan memilih bersama partai lain," katanya di sela Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Jateng di Solo, Sabtu.

Puan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu juga membantah isu bahwa partainya yang meninggalkan Bibit.

"Ada yang mengatakan kami yang meninggalkan dia, padahal mana ada seorang ibu tega meninggalkan anaknya. Oleh karena itulah rekomendasi kali ini diberikan kepada anak kandung dengan harapan tidak akan mengkhianati ibu kandungnya sendiri," katanya menegaskan.

Bibit pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah lima tahun lalu didukung oleh PDI Perjuangan. Kini, yang bersangkutan sebagai calon gubernur dari Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Jateng 2013.

Seperti diwartakan bahwa Pilgub Jateng 2013 diikuti tiga pasang calon yaitu Bibit Waluyo-Sujiono, kemudian Hadi Prabowo-Don Murdono yang diajukan koalisi Gerindra, Hanura, PKS, PKB, PPP, dan PKNU. Berikutnya, pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.

Begitu pula, Don Murdono yang menjadi Bupati Semedang atas dukungan PDI Perjuangan. Bahkan, DPP PDI Perjuangan telah memecat keanggotaan Don sebagai kader karena melakukan pelanggaran berat, yakni maju lewat partai lain dalam Pilgub Jateng.

"Siapa saja yang mengaku kader PDI Perjuangan tetapi maju dari partai lain dalam pencalonan pikada harus meninggalkan segala atribut dari PDI Perjuangan," kata Puan menegaskan.

Ia lantas menekankan,"Kalau ada yang mengaku sebagai kader PDI Perjuangan maju sebagai calon peserta pilkada melalui partai lain, jangan pernah lagi menggunakan atribut berlambang Bung Karno dan Ibu Ketua Umum kamik. Hanya ada satu yang boleh mengaku merah, yakni Ganjar-Heru, bukan yang lain."



Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024