Logo Header Antaranews Jateng

Sepur Kluthuk Jaladara Beroperasi Kembali

Minggu, 10 Maret 2013 10:44 WIB
Image Print
Sepur Kluthuk Jaladara melintasi tengah Kota Solo. FOTO ANTARA


Kereta uap yang terdiri atas lokomotif seri C 1218 dan dua gerbong dengan seri TR 144 dan TR 16 berkapasitas 80 penumpang itu diresmikan oleh Direktur Utama Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Jonan.

"Kembalinya ikon pariwisata Kota Solo itu diharapkan bisa menggairahkan kembali kunjungan wisatawan di kota ini," kata Jonan pada pelepasan pengoperasian kereta uap tersebut di depan Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Surakarta yang disaksikan oleh Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dan Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Setelah habis masa kontrak pada Oktober 2012, Jaladara menjalani perawatan di Depo Perawatan Purwosari. Sebagian bodi kareta mengalami peremajaan. Bagian yang paling kelihatan adalah bagian dalam kereta yang dahulu hanya kayu sekarang berlapis karet.

"Saya akan membantu untuk pengembangan sektor pariwisata di Solo dengan mengoperasikan kereta api kuno uap, tetapi juga harus dipelihara dan tidak dipaksakan karena kereta api ini sudah tua," Jonan.

Untuk kereta api kuno uap tersebut, kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, nantinya akan dioperasikan satu minggu dua kali dan pengoperasiannya yang menangani Dinas Perhubungan setempat.

"Silakan mau dioperasikan hari apa, tetapi yang terpenting tidak dipaksakan agar kereta itu umurnya juga bisa panjang," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa kereta api kuno uap ini sekali operasi biayanya Rp3,5 juta, dan ini sekali jalan bisa membawa sebanyak 80 orang wisatawan.

"Ya, kalau naik kereta api yang sudah langka dan barang kali di Indonesia yang ada hanya di Solo dengan biaya tersebut tidak mahal," ujarnya.

Menyinggung masyarakat kota juga agar bisa menikmati kereta kuno tersebut, Wali Kota mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan anggaranya lewat APBD.

Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa pengoperasian kereta kuno tersebut sangat tepat, apalagi di Jateng sekarang ini masih dalam tahun kunjungan wisata 2013.

Pengoperasian kereta api kuno itu, menurut dia, merupakan hal yang luar bisa dan tidak ada salahnya kalau Provinsi Jateng memberikan stimulan karena nantinya yang menikmati juga masyarakat.

"Jadi, dengan pengoperasian kereta api ini sudah tepat untuk membangkitkan perekonomian rakyat," kata Ganjar Pranowo kelahiran Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Ia lantas mengatakan,"Saya tidak berjanji, kalau nanti dipercaya oleh rakyat Jawa Tengah untuk memimpin provinsi ini, akan mendukung penuh untuk pengoperasioan kereta api kuno itu dan bila perlu memberikan stimulan agar bisa memberikan dampak perekonomian yang luas utamanya kepada masyarakat kecil."

Pewarta :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024