Kesenian Luar Daerah Meriahkan Ruwat-Rawat Borobudur
Jumat, 22 Maret 2013 14:12 WIB
"Mereka yang dari luar daerah telah mengonfirmasi untuk ikut memeriahkan rangkaian agenda ini," kata pengelola "Warung Info Jagad Cleguk" (WIJC), satu komunitas kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, yang menjadi penyelenggara "Ruwar-Rawat Borobudur", Sucoro, di Borobudur, Jumat.
Ia menjelaskan agenda budaya itu sebagai salah satu upaya komunitasnya untuk melestarikan kekayaan seni budaya dan kearifan lokal masyarakat kawasan Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia tersebut.
Kegiatan "Ruwat-Rawat Borobudur" yang diprakarsai WIJC dengan jejaring komunitas desa-desa sekitar Candi Borobudur dan luar daerah setempat itu, katanya, telah berlangsung secara rutin setiap tahun. Penyelenggaraan pada 2013 sebagai tahun ke-10.
Ia menyebutkan sejumlah grup luar daerah yang akan tampil pada kegiatan itu, antara lain Sanggar Sastra Kabupaten Temanggung melalui pembacaan puisi dan geguritan, Sanggar Olah Roso Boyolali wayang orang "Abimanyu Gandrung", Sanggar Kidang Alit Kendal dan Sanggar Yogyaswara Semarang, serta salah satu sanggar berasal dari Cilacap, masing-masing mementaskan tarian tradisional.
Selain itu, katanya, beberapa grup lainnya berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia juga akan mementaskan kesenian masing-masing, seperti Aceh tari Saman, Sumatera Utara tari Tor Tor Batak, Sulawesi Selatan tari Kipas, Bali tari Kecak, dan Madura tari Tonduk Majang.
Sedikitnya 15 grup kesenian tradisional masyarakat sekitar Candi Borobudur akan memeriahkan "Ruwat-Rawat Borobudur" mendatang, melalui pementasan masing-masing terutama di desa-desa mereka.
Berbagai kesenian sekitar Candi Borobudur itu, antara lain jatilan, warok bocah, topeng ireng, madyo pitutur, sedangkan agenda lainnya, seperti lokakarya, festival, sejumlah ritual, sarasehan dan orasi budaya, renungan Borobudur, dan kenduri.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025