Logo Header Antaranews Jateng

Tiga Pimpinan Parpol Jadi Jurkam Bibit-Sudijono

Minggu, 19 Mei 2013 21:06 WIB
Image Print


Kampanye yang berlangsung di Lapangan Parkir Mall Grand Artos Magelang tersebut menghadirkan jurkam Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan.

Ical mengatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada para pengurus partai berlambang pohon beringin untuk mengajak seluruh kader memilih pasangan BISSA pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, 26 Mei 2013.

"Saya harapkan pilkada berlangsung tenang, tidak ada intimidasi, semua berjalan dengan baik dan mengharapkan semua pihak menghargai apa pun hasil pilkada," katanya.

Sebagai partai pengusung pasangan BISSA, katanya, dia yakin pasangan nomor urut dua itu akan memenangi pilkada.
Ibas mengatakan bahwa dirinya datang ke arena kampanye tersebut untuk memberikan dukungan yang terbaik kepada pasangan BISSA agar berhasil pada Pilgub Jateng.

"Kami yakin apa yang dilakukan Pak Bibit selama ini telah terbukti membawa kemajuan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jateng. Maka, harus diteruskan pada periode mendatang," katanya.

Taufik Kurniawan mengatakan bahwa PAN memilih Pak Bibit dengan harapan Jateng benar-benar makmur.

Ia mengimbau pendukung pasangan BISSA agar tidak mudah terprovokasi kampanye hitam.

Bibit Waluyo menyatakan akan melanjutkan lima program unggulan yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan, yakni mengentaskan masyarakat dari kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, pemberdayaan energi, kesehatan masyarakat, dan pemberantasan korupsi.

"Secara program sudah dilakukan. Namun, ada lima hal yang masih kurang maksimal dan ada yang sedang dalam pelaksanaan. Untuk itu, kami akan menuntaskan program itu pada lima tahun ke depan," kata Bibit.

Menurut Bibit, jumlah masyarakat kemiskinan di Jateng masih 14 persen, yakni sekitar 4,8 juta dari 39 juta jiwa penduduk di Jateng saat ini. Namun, angka kemiskinan tersebut sudah mengalami penurunan dari 20 persen di awal dia menjabat sebagai Gubernur Jateng 2008.

Tingginya angka kemiskinan, kata dia, disebabkan oleh minimnya infrastruktur dan energi yang ada di Jateng. Untuk itu, pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting sebagai daya ungkit ekonomi masyarakat.

"Daya ungkit ekonomi itu memang belum terwujud, tetapi saat ini masih dalam proses penyelesaian, seperti bandara, pelabuhan, dan jalan tol ditargetkan selesai 2013 dan 2014, sedangkan pembangunan energi di Rembang dan Batang akan selesai 2016," katanya.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024