Upah Ratusan Pemetik Teh PT Pagilaran Belum Dibayar
Selasa, 18 Juni 2013 12:28 WIB
Pemetik daun teh Kecamatan Bawang, Sudbyo di Batang, Selasa, mengatakan pembayaran ituakan membantu mencukupi pemenuhan kebutuhan keluarganya.
"Upah petik yang kami terima tidak begitu besar, tetapi uang itu akan membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, kami berharap PT Pagilaran membayar upah petik yang hampir dua bulan belum kami terima," katanya.
Menurut dia, upah petik daun teh ditetapkan PT Pagilaran sebesar Rp1.625 per kilogram.
"Sebenarnya PT Pagilaran pernah berjanji akan memberikan biaya imbal balik yang layak. Akan tetapi sudah hampir dua bulan pemetik daun teh tidak pernah mendapatkan apa yang menjadi haknya," katanya.
Ia mengatakan bahwa di wilayah Kecamatan Bawang, terdapat sekitar 250 hektare lahan tanaman teh milik warga yang tergabung dalam beberapa kelompok petani.
Para pekerja, kata dia, diajak bekerja sama oleh PT Pagilaran. perusahaan.
"Pada awal bulan sebelumnya pembayaran upah itu berjalan lancar. Akan tetapi sejak pertengahan bulan Maret 2013 hingga sekarang para petani belum mendapatkan haknya," katanya.
Ia mengatakan, para pemetik daun teh rata-rata mampu memetik pucuk daun teh selama tiga kali dalam satu minggu dengan jumlah produksi sekitar empat kuintal hingga enam kuintal.
"Akan tetapi, akibat pembayaran upah petik molor, para pekerja mulai beralih bekerja ke perusahaan lain," katanya.
Juru Bicara PT Pagilaran Suwondo mengakui perusahaannya belum bisa membayar upah petik pucuk daun teh karena masih dalam proses manajemen.
"Kemungkinan upah petik pucuk daun teh akan dibayar ke para pemetik pada akhir Juni 2013 karena sekarang masih dalam proses," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024