Pemudik Padati Toko Oleh-Oleh
Minggu, 11 Agustus 2013 08:10 WIB
Keterangan yang dihimpun dari sejumlah pusat oleh-oleh hingga Minggu menunjukkan jajanan khas daerah menjadi incaran para pemudik yang akan balik ke rumah mereka di luar daerah, seperi di DKI Jakarta, Jawa Barag, dan luar Jawa.
Pada salah satu gerai pabrik makanan ringan di Pati, misalnya, pembeli menyesaki toko tersebut untuk membeli aneka paket snack yang dikemas menarik.
Hampir sebagian besar toko jajajan di Kudus yang menjual jenang aneka rasa juga kebanjiran pembeli. Warung jajanan di Trengguli, Demak juga menikmati limpahan rezeki akibat kenaikan omzet penjualan krupuk goreng pasir dan jambu demak yang menjadi ikon buah di Kota Wali Itu.
Pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Pandanaran Semarang yang menjadi pusat jajan dan makanan khas Kota Semarang. Bandeng presto, wingko, lunpia, dan aneka kue yang dijajakan di toko-toko tersebut mengalami lonjakan penjualan, yang sebagian besar dibeli untuk oleh-oleh pemudik ke tempat tujuan.
Mungkin mengalami kenaikan tiga-empat kali lipat dibanding hari biasa, kata Sutikno, pegawai toko oleh-oleh di Jalan Kudus-Demak, Minggu malam.
Belasan mobil pemudik yang akan balik ke luar Jawa Tengah berjejer di toko dekat Jembatan Tanggulangin tersebut. Saya selalu membawa oleh-oleh makanan khas daerah untuk saya bagikan kepada tetangga di rumah, ujar Taufik, pemudik asal Bekasi.
Warung dan rumah makan pada Lebaran 2013 juga mengalami lonjakan pembeli secara berlipat. Warung makan soto kudus Bu Jatmi, Kudus, milsanya, bangku dan kursi yang ada dalam warung tersebut selalu tidak menyisakan tempat, padahal pengelola sudah menambah bangku di teras warung.
Sejak dibuka pada pagi hari hingga malam selalu ramai, kata tukang parkir. Warung makan Bu Jatmi hanya menyediakan dua menu utama, yakni soto ayam dan soto daging kerbau.
Rumah makan favorit para pelintas Pantura, RM H. Ismun, di Demak juga mengalami lonjakan pembeli yang sebagian besar merupakan pemudik yang akan balik ke rumah masing-masing.
RM H. Ismun yang buka di sejumlah daerah ini menawarkan menu favorit sup, ayam bakar, ayam goreng, dan lainnya, dengan keunggulan utama harga yang terjangkau. Selama Ramadhan, sebulan penuh warung ini tutup dan baru buka setelag Idul Fitri.
Pewarta : -
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024