Seniman Petani Usung "Maneges Gunung" ke Jakarta
Kamis, 12 Desember 2013 18:02 WIB
"Tema itu merefleksikan perjalanan gerakan kebudayaan komunitas kami selama ini, terutama sebagai petani dengan kehidupan alam, menghadapi fenomena, dinamika kehidupan, menghidupi kesenian sebagai bagian hidup sehari-hari, termasuk menjaga tradisi," kata seorang pemimpin KLG Magelang Sujono di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir oleh komunitas itu, terutama untuk pameran seni rupa, pementasan kesenian, dan dialog budaya.
Sekitar 50 pegiat komunitas yang meliputi warga dusun-dusun di kawasan Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh, antara lain akan menyajikan pameran seni rupa dan instalasi gunung, pentas wayang orang "Cupumanik Astagina", tarian Kuda Lumping, Kembang Gunung, dan Soreng. Pameran akan dibuka oleh budayawan Goenawan Mohammad.
Selain itu, kata Sujono, dialog budaya Lima Gunung dengan pembicara, Sutanto Mendut, Sitras Anjilin, Supadi Haryanto, Riyadi, Sujono, dan Pangadi, sedangkan moderator adalah penulis dan budayawan Bre Redana.
"Dialog, antara lain tentang kehidupan harian masyarakat dusun, nilai kearifan, kultural, kesenian tradisonal dan kontemporer dusun, pertanian, dan bagaimana kami merespons perkembangan aktual," katanya didampingi sejumlah pegiat KLG lainnya, seperti Pangadi, Khoirul Mutakhin, Parmadi, Nugroho, Mami Kato.
Ia mengatakan komunitas itu juga menggelar pentas wayang kontemporer dengan lakon "Kresna Duta (Petruk Nekat Dadi Ratu)" dengan dalang muda Sih Agung Prasetyo.
Komunitas Lima Gunung selama 12 tahun terakhir menggelar agenda budaya tahunan secara mandiri dengan nama Festival Lima Gunung.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025