Logo Header Antaranews Jateng

Temanggung Bertekad Pertahankan Peringkat Partisipasi Pemilih

Rabu, 1 Januari 2014 21:54 WIB
Image Print
ilustrasi


Penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar partisipasi pemilih meningkat.

Pesta demokrasi lima tahunan ini merupakan penyegaran kembali wacana kepemimpinan nasional yang memerlukan partisipasi aktif warga negara untuk bersama-sama membangun negara menjadi lebih baik dan demokratis.

Pemilu sebagai momentum politik perbaikan untuk memilih pemimpin yang kuat dan dipercaya oleh masyarakat.

Peran masyarakat dalam helatan lima tahunan itu sangat penting karena demokrasi akan terhambat jika partisipasi politik masyarakat lemah.

Setiap penyelenggaraan pemilu ada kekhawatiran muncul golongan putih (golput) yang akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat partisipasi pemilih.

Golput bukanlah pilihan tepat untuk memajukan bangsa ini, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilih merupakan solusi terbaik untuk kemajuan bangsa.

Berkaca dari pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2013, tingkat partisipasi pemilih relatif rendah sebanyak 12.165.373 pemilih atau 44,27 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) tidak menggunakan hak suaranya.

Jumlah DPT pada pilgub 2013 mencapai 27.385.985 pemilih. Jumlah pemilih yang berpartisipasi, yakni 15.261.268 atau sebanyak 55,73 persen.

Daerah dengan partisipasi pemilih tertinggi adalah Kabupaten Temanggung dengan tingkat partisipasi 82,89 persen, disusul Kabupaten Kudus sebanyak 79,26 persen, sedangkan partisipasi terendah, yaitu Kabupaten Pati hanya 44,52 persen.

Meski jumlah pemilih yang tidak hadir relatif cukup banyak, KPU Provinsi Jawa Tengah mengklaim tingkat partisipasi meningkat. Peningkatan sebesar 0,7 persen dari Pilgub Jateng 2008 sebanyak 55,03 persen menjadi 55,73 persen pada Pilgub Jateng 2013.

Bukan hanya itu saja, Kabupaten Temanggung meraih prestasi tertinggi dalam partisipasi pemilih. Pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2009 tingkat partisipasi pemilih juga tertinggi di Jateng dengan persentase 82,48 persen.

"Kami berharap partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 makin meningkat atau paling tidak tetap bertahan," kata anggota KPU Kabupaten Temanggung Arimurti Hendro Wardani.

Ia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah dengan gencar melakukan sosialisasi, antara lain melalui temu warga, "focus group discussion" sebagai sosialisasi terhadap pemilih pemula, dan pembagian stiker Pemilu 2014 di tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional.

Pemilih Pemula
Ketua KPU Kabupaten Temanggung Sujatmiko mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar "focus group discussion" dengan tema

"Meningkatkan Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Pemilu yang Berkualitas" yang diikuti para pelajar dan mahasiswa. Kami berharap melalui pendidikan politik yang benar mereka dapat menyalurkan hak politik pada pemilu mendatang sesuai dengan pilihan yang rasional tanpa intervensi politik uang," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemilih pemula di Kabupaten Temanggung pada Pemilu 2014 jumlahnya relatif cukup signifikan, yakni mencapai 60.236 orang atau 10,34 persen dari jumlah warga yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 580.862 orang.

Menurut dia, kedudukan pemilih pemula sangat strategis karena dapat untuk menekan golput dan menaikkan partisipasi warga, terutama dari pemilih pemula, yang berkecenderungan turun.

Bila sejak awal pemilih pemula memiliki pemahaman yang baik tentang pemilu dan demokrasi, harapannya mempunyai landasan yang kuat saat menjatuhkan pilihan pada hari-H pencoblosan.

"Pemilih pemula bisa menjadi agen pemilu dan demokrasi untuk bersuara di lingkungan keluarga, tempat tinggal dan sekolah serta pergaulan. Mereka dapat mengajak koleganya untuk mengajak ke TPS untuk mencoblos," katanya.

Menyinggung politik uang, katanya, KPU akan menyampaikan bahwa politik uang adalah tantangan bersama untuk diperangi. Politik uang adalah praktik politik yang tidak sehat sebab mengandalkan uang. Hal itu sama halnya tidak jujur karena pemilih tidak berdasarkan pada keyakinan masing-masing, tetapi dirupiahkan atau politik dagang sapi.

"Kami berharap pemilih pemula ikut memerangi politik uang," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga menyelenggarakan temu warga untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 yang diikuti perangkat desa dan tokoh masyarakat.

Temu warga diselenggarakan di dua kecamatan yang tingkat partisipasi pemilih pada pilgub lalu di bawah 80 persen, yakni di Kecamatan Bejen dan Kranggan.

"Partisipasi pemilih di Kecamatan Kranggan pada Pilkada 2013 paling rendah di Temanggung sehingga daerah ini kami pilih sebagai ajang sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.

Melalui perangkat desa, diharapkan mereka mempunyai semangat untuk menyukseskan Pemilu 2014 sekaligus menjadi agen sosialisasi untuk menyampaikan kepada warganya tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, 9 April 2014.

"Mereka diharapkan menyampaikan kepada warganya, betapa pentingnya pemilu, kemudian diharapkan masyarakat desa di wilayah tersebut dengan antusias untuk hadir di TPS menggunakan hak pilihnya," katanya.


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025