MLTR Bakal Hangatkan Pekalongan
Jumat, 14 Februari 2014 14:07 WIB
MLTR yang berdiri pada 1988 dan diawaki Jascha Richter, Kre Wanscher, dan Mikkel Lentz tersebut sejak album perdananya memang mengusung aliran pop rock dengan sentuhan lirik sederhana bahkan cenderung "melow" seperti dalam tembang "The Actor".
Inilah penggalan lirik dalam "The Actor": /He gives you gold and he'll promise you/ The whole world will be yours/... /I'm not an actor, I'm not a star/ And I don't even have my own car/
Lirik lagu tersebut tampaknya senapas dengan sejumlah lirik lagu dangdut yang mengiba, seperti tembang "Termiskin di Dunia", misalnya.
Pilihan nadanya juga sederhana sehingga mudah dicerna oleh masyarakat awam. 18 bulan lalu MLTR meluncukan album baru Skandinavia "Renovate My Life", yang dirilis di situs iTunes pada 9 Juni 2012.
MLTR yang meraih sejumlah penghargaan termasuk The Best Performing Act of the Year di SEA Grammy Awards di Singapura memiliki banyak penggemar di Asia, termasuk di Indonesia.
Oleh karena itu wajar bila legenda band musik ini telah menjual jutaan keping kaset dan CD (kala itu) hingga rekaman berbayar lewat unduhan di internet. MLTR juga pernah pentas di sejumlah kota di Indonesia beberapa tahun lalu.
Bagi Kota Pekalongan, kehadiran MLTR di Kota Santri ini tentu istimewa karena selama ini tidak ada grup band tersohor dari mancanegara "manggung" di kota ini. Kehadirannya ini bakal menghangatkan warga kota ini setelah sempat kedinginan akibat direndam banjir Januari lalu.
Yulianti, staf "ticketing" pertunjukan MLTR ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan sampai saat ini lebih dari 50 persen dari 1.500 tiket yang disediakan panitia sudah ludes terjual.
"Kami optimistis jelang pertunjukan MLTR, tiket bakal terjual habis karena pemesan masih terus berlangsung," katanya.
Untuk menyaksikan MLTR secara langsung di Dupan Square Pekalongan, fans grup band ini harus merogoh kocek cukup dalam karena harga karcis termurah Rp300.000, sedangkan termahal untuk undangan Rp2 juta.
"MLTR akan menghibur penggemarnya selama dua jam di Pekalongan," kata Yulianti.
Pewarta : Achmad Zaenal
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024