Logo Header Antaranews Jateng

Hasil Kajian AIPI Bakal Dipublikasi

Rabu, 2 April 2014 20:17 WIB
Image Print
www.ristek.go.id
"Selama ini, banyak yang belum tahu apa AIPI, tugasnya apa. Bahkan, rektor-rektor perguruan tinggi pun ada yang belum tahu," kata Ketua Komisi Kebudayaan AIPI Prof Eko Budihardjo di Semarang, Rabu.

Padahal, kata dia, AIPI merupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk memberikan pendapat, saran, dan pertimbangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pemerintah.

Menurut dia, selama ini banyak hasil-hasil kajian dari berbagai bidang yang dihasilkan oleh lima komisi AIPI, yakni ilmu pengetahuan dasar, ilmu kedokteran, ilmu rekayasa, ilmu sosial, dan kebudayaan.

"Banyak hasil kajian AIPI, termasuk kegiatan-kegiatan kerja sama dengan luar negeri. Diberikan sebagai masukan kepada pemerintah. Kurangnya, belum banyak yang dipublikasikan kepada masyarakat," katanya.

Mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu menjelaskan AIPI berisi para ilmuwan di Indonesia yang dipilih berdasarkan rekam jejaknya sehingga tidak semua ilmuwan dipilih menjadi anggota.

"Sekarang saja, anggotanya hanya 61 orang. Itu dari seluruh Indonesia. Setiap komisi berisi sekitar 12-13 anggota. Cikal bakal AIPI sudah lama, tetapi pembentukannya baru diundangkan pada 1990," katanya.

Menyadari pentingnya hasil-hasil kajian AIPI, Eko mengatakan ke depannya berbagai kajian yang selama ini dihasilkan AIPI akan dipublikasikan kepada masyarat luas, salah satunya melalui penerbitan buku.

"Semisal diskusi AIPI pada 2012 lalu tentang 'Kearifan Budaya Lokal Menghadapi Tantangan Global'. Kajiannya sangat bagus dan menjadi masukan untuk pemerintah. Sayang kalau tidak dipublikasikan," katanya.

Rencananya, Eko bakal menerbitkan buku yang berisi tentang hasil diskusi AIPI tersebut dalam waktu dekat yang akan diikuti dengan buku-buku selanjutnya yang berisi berbagai gagasan dan kajian AIPI.

Pewarta :
Editor: Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024