Logo Header Antaranews Jateng

Peluang Probowo Gandeng Hatta Lebih Terbuka

Sabtu, 10 Mei 2014 08:07 WIB
Image Print
Prabowo Subianto. (Foto: ANTARA)


"Dibandingkan jika harus menggandeng Aburizal Bakrie (Ical), peluang mengajak Hatta Rajasa lebih terbuka. Tidak terlalu 'ribet'. Tinggal cari satu parpol lagi untuk koalisi," katanya di Semarang.

Menurut dia, Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini tengah "bertarung" berebut posisi cawapres dengan merapat ke Gerindra yang dimotori Prabowo, ditandai kesediaan Ical jadi bakal cawapres Prabowo.

Ia mengatakan pertarungan Golkar dan PAN memerebutkan posisi bakal cawapres itu sebenarnya lebih menyangkut gengsi sehingga Ical tak mau ketinggalan dengan bersedia turun "status" menjadi cawapres.

Persoalannya, kata pengajar FISIP Undip itu, Ical sebagai Ketua Umum Golkar sudah ditetapkan sebagai calon presiden dari Golkar berdasarkan rapat pimpinan nasional (rapimnas), bukan sebagai cawapres.

"Tampaknya, manuver Ical yang bersedia menjadi cawapres itu bakal terganjal di internal Golkar. Golkar itu kan parpol yang seperti perusahaan terbuka. Ada beberapa 'pemegang saham' besar di situ," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kesediaan Ical menjadi bakal cawapres harus melalui rapimnas dulu untuk memutuskan disetujui atau tidak, sebab belum tentu keputusan Ical bakal disetujui dalam rapimnas.

Susilo mencontohkan komitmen politik pencapresan pedangdut Rhoma Irama oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jika mendapatkan perolehan suara mencapai 15 persen dalam Pemilihan Umum 2014.

"Kalau PKB dapat 15 persen, Rhoma jadi capres. Meski perolehan suara PKB naik, namun kan tidak sampai 15 persen. Jadi, ya tidak salah kalau ternyata Rhoma tidak jadi dicapreskan oleh PKB," katanya.

Hampir sama dengan komitmen rapimnas Golkar yang menjagokan Ical sebagai capres, kata dia, jika kemudian ternyata Ical memutuskan maju sebagai bakal cawapres bisa jadi tidak disetujui oleh Golkar.

"Jadi, kalau Ical mau maju sebagai cawapres ya harus lewat rapimnas dulu. Berbeda halnya jika menggandeng Hatta Rajasa, tidak akan serumit itu. Jadi, peluangnya (Prabowo-Hatta) lebih terbuka," katanya.

Setelah berkoalisi dengan PAN, kata Susilo, Gerindra tinggal mencari satu-dua parpol lagi untuk berkoalisi, misalnya dengan Partai Keadilan Sejahtera agar bisa maju ke pemilihan presiden dan wakil presiden.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024