Jaringan televisi menyiarkan langsung pesawat Aerolineas Argentinas --yang dicat warna biru dan putih dengan kata-kata "Terima Kasih Argentina"-- begitu menyentuh Buenos Aires di mana sekitar 500 orang melawan udara dingin hanya untuk menyambut penerbangan dari Rio de Janeiro itu.

Ribuan lagi penggemar antri sepanjang rute perjalanan tim dari bandara, melambaikan bendera biru putih dan mengepung konvoi tiga bus yang berjalan perlahan melewati para penggemar.

Suasana nasional diliputi kebanggaan sekaligus kekecewaan setelah tim mereka memainkan final Piala Dunia pertama mereka sejak 1990 dan Messi meraih anugerah Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen itu yang disebut legenda sepak bola Argentina Diego Maradona sebagai tak layak.

"Saya hanya ingin berterima kasih kepada semuanya atas penyambutan ini," kata Messi yang masih berwajah murung dalam resepsi dengan Presiden Cristina Kirchner di kantor Asosiasi Sepak Bola Argentina.

"Saya lebih suka dengan membawa Piala ke tanah air dan menikmatinya bersama Anda semua (negara). Kami telah memberikan segala yang kamipunya namun teryata kami tidak berhasil."

Matias Ruiz (17), salah seorang dari mereka yang menyambut penerbangan sewaan skuat Argentina dari Rio, mengamini sentimen kebanyakan orang dengan mengatakan, "Mereka telah memberikan segalanya bagi kita dan mereka pantas mendapat dukungan kita."