Dia mengatakan, Idul Fitri hendaknya dijadikan momentum untuk kita senantiasa mawas diri, mengendalikan diri terhadap perbuatan-perbuatan yang mengganggu keharmonisan.

"Para elite sebaiknya mengajak masyarakat untuk mentaati dan melaksanakan ajaran agama dan membentuk karakter bangsa yang berbudi luhur sebagai sumber motivasi untuk menciptakan kedamaian dan suasana yang nyaman dan sejuk agar tercipta iklim yang kondusif dan sehat di republik ini," kata Dimyati di Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, masyarakat Indonesia yang agamis, beriman dan bertakwa, Pancasilais dan konstitusionalis, selalu bisa menjaga persatuan dalam bingkai NKRI.

"Kita bangsa yang besar terdiri dari beberapa etnis, bahasa, budaya, agama, suku, maka kita terapkan dalam ber-Bhineka Tunggal Ika. Tujuannya sama untuk terwujudnya Negara yang baldhatun toyibatun warobun ghofur," kata Dimyati.

Politisi PPP itu menambahkan,"Menjalin silaturahim perlu dilakukan agar tidak miss understanding dan miss comunication. Silaturahim itu mempererat persaudaraan sehingga dapat membina kerukunan, kerja sama yang didasari semangat saling harga menghargai dan hormat menghormati.