"Ini malam Natal, kita diajak melihat bahwa hidup keluarga jangan hanya melihat aspek permasalahannya, tetapi juga panggilan hidup keluarga untuk saling menghadirkan kasih sayang Allah kepada manusia," katanya di Magelang, Rabu malam.

Ia mengatakan hal itu saat khotbah misa kudus malam Natal di Gereja Santo Ignatius di Kota Magelang, Jawa Tengah, yang dihadiri ratusan umat Katolik setempat. Misa malam Natal di tempat itu yang diikuti para umat secara meriah juga ditandai hujan sejak sore hari.

Ia menyebutkan umat beriman berjumpa dengan Allah dalam kehidupan keluarga. Tema Natal 2014 adalah "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga".

Keluarga, kata dia, memiliki peranan penting dalam sejarah keselamatan Allah melalui kelahiran Yesus Kristus.

"Bagaimana kita melihat apa yang dialami Maria dan Yusuf yang tidak takut menjalankan panggilan Tuhan, sehingga mereka berperan dalam karya penyelamatan bagi umat manusia," katanya.

Ia mengatakan kelahiran Yesus di kandang domba di Betlehem sebagai situasi yang tidak ideal. Pada situasi tersebut, ditemukan pribadi Yusuf dan Maria yang menerima keadaan dengan damai dan sikap iman yang teguh.

"Yusuf dan Maria dengan damai menerima Yesus. Iman kadang pudar dalam situasi sulit. Setiap keluarga pasti ada persoalan, tetapi kehadiran Allah pasti membebaskan keluarga dari permasalahan," katanya.

Ia mengatakan kehadiran Allah dalam keluarga tidak serta merta membebaskan mereka dari permasalahan, akan tetapi membawa iman mereka untuk kukuh dalam menghadapi berbagai persoalan.

Ia mengatakan Natal 2014 membawa setiap pribadi kepada kebaikan melalui pergumulan kehidupan keluarga.

"Temukan kelahiran di tengah keluarga. Dalam menghadapi persoalan dalam keluarga, Yesus hadir menjadikan kita saling mengasihi, saling memaafkan, dan mencari upaya yang terbaik. Di situ Allah hadir," katanya.

Pada rangkaian misa tersebut, Romo Krisno yang juga Kepala Gereja Paroki Santo Ignatius Kota Magelang itu, juga memberkati gua natal kontemporer, berupa intalasi berbentuk kepompong yang dibangun oleh umat setempat dari rangkaian bambu. Krisno juga menjelaskan tentang makna gua natal kepompong bambu itu.

Selain itu, Romo Krisno juga menyerahkan piagam penghargaan dari Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, kepada Yakobus Paiman (61) karena pelayanan kegerajaan sebagai pegawai gereja paroki setempat selama 41 tahun.