"Untuk suplai gas secara permanen atau jangka panjang (di Karimunjawa, red) akan menggunakan pipa bawah laut," katanya di Semarang, Kamis.

Dwi menjelaskan bahwa untuk sementara suplai gas ke PLTG di Kepulauan Karimunjawa akan menggunakan sistem Compressed Natural Gas (CNG).

Sistem CNG adalah gas dimampatkan ke dalam tabung bertekanan tinggi dan diangkut dengan menggunakan kapal laut menuju ke Kepulauan Karimunjawa untuk kemudian menjadi bahan baku PLTG.

"Sambil menunggu pembangunan jalur pipa gas selesai dikerjakan, pengiriman suplai gas akan menggunakan CNG," ujarnya.

Selama ini aliran listrik di Kepulauan Karimunjawa sering terganggu karena tersendatnya pasokan solar yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Pasokan solar untuk PLTD kerap todak lancar diakibatkan faktor cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi dan keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Jepara dalam membeli solar dengan harga tanpa subsidi.

Terkait dengan hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta PLTD yang digunakan untuk memasok listrik di Kepulauan Karimunjawa diganti dengan PLTG yang dinilai lebih efisien.

Menurut Ganjar, di Kepulauan Karimunjawa akan terjadi krisis listrik dalam beberapa waktu kedepan jika PLTG tidak dipersiapkan mulai sekarang.

"Rencananya pada Januari 2015 ini saya akan 'ngecek' dengan Dinas ESDM sudah siap atau belum," kata politikus PDI Perjuangan itu.