Wapres Minta NU Beri contoh Islam Berakhlak, Berbudaya dan Beradab
Jumat, 30 Januari 2015 14:23 WIB
Ketua PBNU, Said Aqil Siradj (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
"NU harus mampu menjadi yang terdepan dalam memajukan Islam di Indonesia dan memberikan teladan," kata Ketua Umum PB Naddlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj kepada pers seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Wapres dalam kesempatan itu, tambahnya, juga meminta agar pemikiran tokoh besar NU seperti Mustofa Bisri dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa dibuatkan buku dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Arab.
"Tujuannya agar Islam Indonesia kian mendunia dan makin dikenal masyarakat internasional," kata Siroj yang menemui Wapres untuk menyampaikan undangan terkait Harlah ke-89 PBNU yang akan dilaksanakan Sabtu malam (31/1).
Siroj mengatakan, dalam harlah tersebut Wapres juga akan meresmikan 23 universitas NU serta juga meresmikan masjid di bawah kantor pusat PBNU serta melaporkan Muktamar PBNU tanggal 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jatim.
Dia mengatakan, dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut disampaikan pula dukungan NU kepada pemerintah agar tetap berpegang pada konstitusi dan kebijakannya selalu prorakyat.
"Kalau prorakyat pasti kita dukung dan kalau ada kebijakan kurang pas akan kita beri masukan. NU bukan oposisi dan akan selalu memberi masukan kepada pemerintah," katanya.
Terkait dengan hukuman mati terhadap pengeder Narkoba, NU selalu setuju terhadap penolakan grasi dan mendukung hukuman mati.
Wapres dalam kesempatan itu, tambahnya, juga meminta agar pemikiran tokoh besar NU seperti Mustofa Bisri dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa dibuatkan buku dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Arab.
"Tujuannya agar Islam Indonesia kian mendunia dan makin dikenal masyarakat internasional," kata Siroj yang menemui Wapres untuk menyampaikan undangan terkait Harlah ke-89 PBNU yang akan dilaksanakan Sabtu malam (31/1).
Siroj mengatakan, dalam harlah tersebut Wapres juga akan meresmikan 23 universitas NU serta juga meresmikan masjid di bawah kantor pusat PBNU serta melaporkan Muktamar PBNU tanggal 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jatim.
Dia mengatakan, dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut disampaikan pula dukungan NU kepada pemerintah agar tetap berpegang pada konstitusi dan kebijakannya selalu prorakyat.
"Kalau prorakyat pasti kita dukung dan kalau ada kebijakan kurang pas akan kita beri masukan. NU bukan oposisi dan akan selalu memberi masukan kepada pemerintah," katanya.
Terkait dengan hukuman mati terhadap pengeder Narkoba, NU selalu setuju terhadap penolakan grasi dan mendukung hukuman mati.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017