Semua orang asing itu memilih untuk meninggalkan Afrika Selatan secara sukarela, kata Menteri di Istana Kepresidenan Jeff Dadebe.

Warga negara Malawi merupakan bagian terbesar dari kelompok orang asing yang dipulangkan tersebut, sebanyak 3.506, lalu diikuti oleh warga Zimbabwe (1.440), orang Mozambik (682), dan Tanzania 17 orang, kata menteri itu di dalam satu pernyataan.

Sementara itu, Afrika Selatan juga telah mendeportasi 418 orang ke Mozambik, kata menteri tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua, Senin pagi.

Proses pemulangan tersebut dimulai segera setelah gelombang terakhir kekerasan yang dilandasi oleh kebencian terhadap orang asing berhenti pada penghujung April, tapi tidak sebelum tujuh orang tewas dan ribuan orang asing lagi kehilangan tempat tinggal.

Departemen Pembangunan Sosial terus bekerjasama secara erat dengan departemen lain terkait, serta organisasi masyarakat sipil guna menyedikan dukungan buat orang asing yang kehilangan tempat tinggal, kata Radebe.

Lebih dari 1.000 warga negara asing menerima penyuluhan trauma, 10 perempuan yang memiliki anak yang berusia di bawah 12 bulan dan tiga di antara mereka baru saja melahirkan diterbangkan ke negara asal mereka masing-masing karena desakan mereka, kata Radebe --yang memimpin Komite Antar-Menteri mengenai Migrasi.

Ia mengatakan IMC terus melaksanakan pekerjaannya guna menjamin masalah sosial-ekonomi yang menjadi penyebab dan meningkatkan ketegangan antara rakyat Afrika Selatan dan orang asing ditangani.