Hubble Ungkap Foto Mirip "Lightsaber" Star Wars
Jumat, 18 Desember 2015 14:03 WIB
Herbig-Haro 24 (NASA)
Terletak di tengah foto, dalam suasana gelap debu yang bentuknya mirip jubah Jedi, sebuah bintang baru memancarkan cahaya kembar ke ruang angkasa layaknya pengumuman kelahiran kepada jagat raya.
"Fiksi ilmiah telah menginspirasi berbagai generasi ilmuwan dan insinyur, tak terkecuali film Star Wars," kata John Grunsfeld, astronot sekaligus petinggi di Misi Direktorat Ilmiah NASA, seperti dilansir Sciencedaily.
"Tak ada yang sekuat Hubble dalam mendatangkan motivasi atas ilmu pengetahuan karena teleskop ruang angkasa itu menguak misteri jagat raya."
Lightsaber angkasa ini tidak berada di galaksi yang jauh, justru masih di galaksi kita, Bima Sakti. Dia ada di dalam turbulen dasar kelahiran bintang baru yang dikenal dengan Orion B awan molekuler kompleks, terletak 1.350 tahun cahaya jauhnya.
Saat bintang terbentuk di dalam awan raksasa dari molekular hidrogen dingin, beberapa material di sekitarnya akan runtuh dipengaruhi gravitasi kemudian membentuk cakram pipih yang mengelilingi bintang baru.
Meski nantinya planet-planet akan beku pada cakram, pada babak awal protostar ini, dia melahap cakram dengan nafsu makan layaknya karakter di Star Wars, Jabba.
Gas dari cakram masuk ke si calon bintang dan ditelan dengan laha p.Material super panas terlontar dari bintang ke arah yang saling berlawanan di sumbu rotasi si bintang.
Batas antar-tekanan yang disebabkan oleh ledakan atau "shock front" terbentuk sepanjang semburan dan memanaskan gas sekelilingnya hingga ribuan derajat Fahrenheit.
Pancaran-pancaran kemudian bertabrakan dengan gas dan debu di sekeliling dan mengosongkan angkasa, seperti aliran air yang disemprotkan untuk menyapu bukit pasir. Shock front membentuk gumpalan kusut nebula dan secara kolektif disebut obyek Herbig-Haro (HH).
Di sisi sebalah kanan bintang berjubah, sepasang pucuk terang adalah bintang baru yang menonjol dan menunjukkan lightsaber mereka yang redup - termasuk satu yang melubangi terowongan melalui awan menuju sisi kanan atas di gambar.
Secara keseluruhan, segenggam jet HH telah ditemukan di wilayah ini di terang cahaya, dan jumlahnya nyaris sama seperti observasi infra merah Hubble.
Bintang-bintang baru ini adalah target ideal bagi teleskop ruang angkasa NASA yang akan datang, James Webb, yang akan memiliki penglihatan gelombang infra merah lebih besar untuk melihat lebih jauh ke dalam debu di sekeliling bintang-bintang yang baru terbentuk.
"Fiksi ilmiah telah menginspirasi berbagai generasi ilmuwan dan insinyur, tak terkecuali film Star Wars," kata John Grunsfeld, astronot sekaligus petinggi di Misi Direktorat Ilmiah NASA, seperti dilansir Sciencedaily.
"Tak ada yang sekuat Hubble dalam mendatangkan motivasi atas ilmu pengetahuan karena teleskop ruang angkasa itu menguak misteri jagat raya."
Lightsaber angkasa ini tidak berada di galaksi yang jauh, justru masih di galaksi kita, Bima Sakti. Dia ada di dalam turbulen dasar kelahiran bintang baru yang dikenal dengan Orion B awan molekuler kompleks, terletak 1.350 tahun cahaya jauhnya.
Saat bintang terbentuk di dalam awan raksasa dari molekular hidrogen dingin, beberapa material di sekitarnya akan runtuh dipengaruhi gravitasi kemudian membentuk cakram pipih yang mengelilingi bintang baru.
Meski nantinya planet-planet akan beku pada cakram, pada babak awal protostar ini, dia melahap cakram dengan nafsu makan layaknya karakter di Star Wars, Jabba.
Gas dari cakram masuk ke si calon bintang dan ditelan dengan laha p.Material super panas terlontar dari bintang ke arah yang saling berlawanan di sumbu rotasi si bintang.
Batas antar-tekanan yang disebabkan oleh ledakan atau "shock front" terbentuk sepanjang semburan dan memanaskan gas sekelilingnya hingga ribuan derajat Fahrenheit.
Pancaran-pancaran kemudian bertabrakan dengan gas dan debu di sekeliling dan mengosongkan angkasa, seperti aliran air yang disemprotkan untuk menyapu bukit pasir. Shock front membentuk gumpalan kusut nebula dan secara kolektif disebut obyek Herbig-Haro (HH).
Di sisi sebalah kanan bintang berjubah, sepasang pucuk terang adalah bintang baru yang menonjol dan menunjukkan lightsaber mereka yang redup - termasuk satu yang melubangi terowongan melalui awan menuju sisi kanan atas di gambar.
Secara keseluruhan, segenggam jet HH telah ditemukan di wilayah ini di terang cahaya, dan jumlahnya nyaris sama seperti observasi infra merah Hubble.
Bintang-bintang baru ini adalah target ideal bagi teleskop ruang angkasa NASA yang akan datang, James Webb, yang akan memiliki penglihatan gelombang infra merah lebih besar untuk melihat lebih jauh ke dalam debu di sekeliling bintang-bintang yang baru terbentuk.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Peneliti RI di Jerman ungkap temuan kunci masa depan sistem pangan nasional
17 October 2024 19:48 WIB