Gubernur Yakin Koperasi Siap Hadapi MEA
Rabu, 27 Juli 2016 20:49 WIB
Ganjar Pranowo
Semarang, Antara Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa koperasi menjadi lembaga yang mampu menghadapi tantangan dan persaingan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
        "Koperasi itu kumpulan pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sehingga persaingan MEA akan mampu dihadapi," katanya saat dihubungi dari Semarang, Rabu.
        Menurut Ganjar, semangat kegotongroyongan yang sudah tertanam pada jiwa masyarakat Indonesia dan Jawa Tengah menjadi pengikat antaranggota koperasi guna menantang kerasnya persaingan pada MEA.
        "Agar dapat bertahan dan bersaing, koperasi juga harus melakukan reformasi dengan mengubah paradigma lama agar semua anggota meningkat kesejahteraannya," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
        Setelah dilakukan reformasi paradigma koperasi, kata Ganjar, pemerintah mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap koperasi yang ada.
        "Dengan pembinaan dan pendampingan oleh pemerintah terelsebut, diharapkan usaha koperasi menjadi lebih modern, produk-produk yang dihasilkan koperasi dapat lebih berkualitas, dan memperbanyak jejaring sehingga perekonomian anggota koperasi akan terus tumbuh dan mampu bersaing," katanya.
        Ganjar meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jawa Tengah diminta segera mendata UMKM yang ada di 35 kabupaten/kota guna mempercepat klasterisasi pendampingan sehingga bisa mendapat pinjaman modal dari perbankan.
        "Melalui pendampingan, pelaku UMKM diajak untuk berani mengembangkan usahanya dengan cara mengajukan kredit ke perbankan, baik bank daerah ataupun BPR/BKK," ujarnya.
        "Koperasi itu kumpulan pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sehingga persaingan MEA akan mampu dihadapi," katanya saat dihubungi dari Semarang, Rabu.
        Menurut Ganjar, semangat kegotongroyongan yang sudah tertanam pada jiwa masyarakat Indonesia dan Jawa Tengah menjadi pengikat antaranggota koperasi guna menantang kerasnya persaingan pada MEA.
        "Agar dapat bertahan dan bersaing, koperasi juga harus melakukan reformasi dengan mengubah paradigma lama agar semua anggota meningkat kesejahteraannya," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
        Setelah dilakukan reformasi paradigma koperasi, kata Ganjar, pemerintah mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap koperasi yang ada.
        "Dengan pembinaan dan pendampingan oleh pemerintah terelsebut, diharapkan usaha koperasi menjadi lebih modern, produk-produk yang dihasilkan koperasi dapat lebih berkualitas, dan memperbanyak jejaring sehingga perekonomian anggota koperasi akan terus tumbuh dan mampu bersaing," katanya.
        Ganjar meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jawa Tengah diminta segera mendata UMKM yang ada di 35 kabupaten/kota guna mempercepat klasterisasi pendampingan sehingga bisa mendapat pinjaman modal dari perbankan.
        "Melalui pendampingan, pelaku UMKM diajak untuk berani mengembangkan usahanya dengan cara mengajukan kredit ke perbankan, baik bank daerah ataupun BPR/BKK," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bea Cukai Kudus yakin target penerimaan cukai Rp39,8 triliun tercapai
09 November 2023 20:18 WIB, 2023
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB