Imam Besar Istiqlal ajak Warga Negara Pahami dan Amalkan Pancasila
Rabu, 24 Agustus 2016 16:59 WIB
Jakarta Antara Jateng - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar MA mengajak segenap warga negara untuk kembali memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi yang mempersatukan bangsa Indonesia.
"Pancasila adalah karya nasionalis-nasionalis Indonesia yang sadar bahwa Indonesia beraneka budaya dan menuntut orang untuk bertoleransi," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penguatan Pancasila menjadi penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme.
Ia yakin bila masyarakat Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang di dalamnya terdapat prinsip toleransi, persatuan, kebhinnekaan, dan berkepribadian timur maka otomatis paham-paham kekerasan akan sulit mengganggu bangsa Indonesia.
"Aksi terorisme itu berawal dari penggerusan ideologi bangsa. Dengan memperkuat ideologi Pancasila, kita pasti bisa membendung bahkan mengusir terorisme dari Indonesia," kata dia.
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sebagaimana Pancasila yang meski digali dari nilai-nilai sendiri namun tidak menutup pengaruh dari luar maka sekarang ini pun bangsa ini juga tidak menutup diri dari pengaruh luar.
Hanya, lanjut dia, sebagaimana yang dilakukan pendiri bangsa, nilai-nilai luar yang diterima hendaknya yang tidak bertentangan dengan kondisi objektif dan nilai-nilai lokal bangsa Indonesia.
"Kita harus juga memperhatikan posisi budaya Indonesia semisal kepercayaan dan agama-agama yang punya andil terhadap terbentuknya Indonesia," katanya.
Editor: Suryanto
"Pancasila adalah karya nasionalis-nasionalis Indonesia yang sadar bahwa Indonesia beraneka budaya dan menuntut orang untuk bertoleransi," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penguatan Pancasila menjadi penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme.
Ia yakin bila masyarakat Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang di dalamnya terdapat prinsip toleransi, persatuan, kebhinnekaan, dan berkepribadian timur maka otomatis paham-paham kekerasan akan sulit mengganggu bangsa Indonesia.
"Aksi terorisme itu berawal dari penggerusan ideologi bangsa. Dengan memperkuat ideologi Pancasila, kita pasti bisa membendung bahkan mengusir terorisme dari Indonesia," kata dia.
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sebagaimana Pancasila yang meski digali dari nilai-nilai sendiri namun tidak menutup pengaruh dari luar maka sekarang ini pun bangsa ini juga tidak menutup diri dari pengaruh luar.
Hanya, lanjut dia, sebagaimana yang dilakukan pendiri bangsa, nilai-nilai luar yang diterima hendaknya yang tidak bertentangan dengan kondisi objektif dan nilai-nilai lokal bangsa Indonesia.
"Kita harus juga memperhatikan posisi budaya Indonesia semisal kepercayaan dan agama-agama yang punya andil terhadap terbentuknya Indonesia," katanya.
Editor: Suryanto
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017