Truk Elpiji Terguling: Polantas Diterjunkan Urai Kemacetan tol Jakarta-Bogor
Minggu, 4 September 2016 12:17 WIB
ilustrasi bus terguling, ilustrasi kecelakaan bus, ilustrasi kecelakaan bis, ilustrasi bis terguling (ANTARA News / Insan Faizin Mubarak)
Cibinong Antara Jateng - Polresta Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengurai kemacetan lalu lintas di KM 44 Tol Jakarta-Bogor pacsakecelakaan tunggal truk elpiji pada Sabtu (3/9).
"Kita masih melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor menuju Ciawi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Kabupaten Bogor, Jawa Barat AKP Silfia Sukma Rosa di Bogor, Minggu.
Hingga Minggu pukul 10.45 WIB, kata dia, proses evakuasi muatan elpiji masih dilakukan pihaknya akibat bobot muatan truk yang mencapai 20 ton terlalu berat jika dievakuasi menggunakan dua mobil Crane.
"Saat ini kita masih menunggu bantuan alat dari pihak PT Pertamina karena dua mobil crane kita tidak kuat mengakat talinya putus terus," katanya.
Dia mengatakan, meski kondisi lalu lintas sudah lancar namun truk beserta muatannya masih berada dalam satu jalur.
Sehingga kendaraan dari kedua arah Jakarta-Bogor menggunakan satu jalur di sampingnya, sedangkan beberapa kendaraan dialihkan ke jalan Bogor Raya.
"Truk tersebut telah berada di tempat kejadian sudah 19 jam," katanya.
Pada awalnya, truk mengalami kecelakaan setelah truk berjenis kapsul bermuatan tabung gas elpiji itu datang dari arah Jakarta menuju Ciawi pada pukul 14.50 WIB.
Setiba di tempat kejadian, kata dia, truk mengalami gangguan pada bagian mesin. Kemudian kendaraan berhenti di bahu jalan, lalu pengemudi membuka kap mesin, tiba- tiba kendaraan bergerak mundur ke belakang dengan kondisi tanpa pengemudi.
Akibat rem tangan yang tidak maksimal, kapsulnya terbalik miring di antara lajur 1 dan lajur 2 dengan posisi kepala truk normal, akibatnya dua lajur tertutup kapsul elpiji, sehingga jalur yang bisa dilewati bahu luar maka terjadilah kecelakaan.
Ia mengatakan, truk tersebut milik agen resmi PT Pertamina dari kantor di Jakarta.
"Pihak perusahaan sudah datang ke lokasi semalam untuk melihat langsung tinggal menunggu bantuan bantuan alat saja dari sana," ujarnya.
"Kita masih melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor menuju Ciawi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Kabupaten Bogor, Jawa Barat AKP Silfia Sukma Rosa di Bogor, Minggu.
Hingga Minggu pukul 10.45 WIB, kata dia, proses evakuasi muatan elpiji masih dilakukan pihaknya akibat bobot muatan truk yang mencapai 20 ton terlalu berat jika dievakuasi menggunakan dua mobil Crane.
"Saat ini kita masih menunggu bantuan alat dari pihak PT Pertamina karena dua mobil crane kita tidak kuat mengakat talinya putus terus," katanya.
Dia mengatakan, meski kondisi lalu lintas sudah lancar namun truk beserta muatannya masih berada dalam satu jalur.
Sehingga kendaraan dari kedua arah Jakarta-Bogor menggunakan satu jalur di sampingnya, sedangkan beberapa kendaraan dialihkan ke jalan Bogor Raya.
"Truk tersebut telah berada di tempat kejadian sudah 19 jam," katanya.
Pada awalnya, truk mengalami kecelakaan setelah truk berjenis kapsul bermuatan tabung gas elpiji itu datang dari arah Jakarta menuju Ciawi pada pukul 14.50 WIB.
Setiba di tempat kejadian, kata dia, truk mengalami gangguan pada bagian mesin. Kemudian kendaraan berhenti di bahu jalan, lalu pengemudi membuka kap mesin, tiba- tiba kendaraan bergerak mundur ke belakang dengan kondisi tanpa pengemudi.
Akibat rem tangan yang tidak maksimal, kapsulnya terbalik miring di antara lajur 1 dan lajur 2 dengan posisi kepala truk normal, akibatnya dua lajur tertutup kapsul elpiji, sehingga jalur yang bisa dilewati bahu luar maka terjadilah kecelakaan.
Ia mengatakan, truk tersebut milik agen resmi PT Pertamina dari kantor di Jakarta.
"Pihak perusahaan sudah datang ke lokasi semalam untuk melihat langsung tinggal menunggu bantuan bantuan alat saja dari sana," ujarnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Isu elpiji langka di Solo, Dirut Pertamina turun langsung cek ketersediaan
06 September 2024 15:28 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017