Bank Jateng Kembali Raih Penghargaan Bank Terbaik
Minggu, 18 Desember 2016 15:22 WIB
Semarang, Antara Jateng - Bank Jateng kembali meraih penghargaan dalam Indonesia Best Banking Award 2016 versi Warta Ekonomi untuk kategori Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Most Efficient and Best Performance Title.
Penghargaan yang diberikan oleh Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi Muhammad Ihsan dan Kepala Pengawasan II Otoritas Jasa Keuangan Arya Setiadi kepada Direktur Operasional & UUS Bank Jateng Hanawijaya di Hotel Pullman tersebut diserahkan di Jakarta pada Jumat (16/12) malam.
Direktur Operasional & UUS Bank Jateng Hanawijaya mengaku senang mendapat penghargaan tersebut dan semakin terpacu menjadi bank terbaik.
"Ini sangat bagus dan mendorong kami untuk terus melakukan perbaikan. Ini sejalan dengan target kita untuk menjadi lebih efisien," katanya.
Menurutnya Bank Jateng dituntut untuk lebih efisien di tahun 2017 seiring dengan semakin ketatnya persaingan baik dengan perbankan, industri keuangan, maupun financial technology dan Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengucurkan kredit bagi PNS dengan terobosan digitalisasi.
"Di kota-kota besar di Jawa Tengah, Bank Jateng masih menonjol misalnya dalam bentuk electronic channel yakni ATM dan bilboard promosi. Itu harus kuat. Kita berharap dapat menjadi best brand di Jawa Tengah," tuturnya.
Dia menambahkan strategi penguatan brand Bank Jateng lainnnya adalah dengan menggalakkan LAKU PANDAI atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif di seluruh wilayah Jateng.
"Kita kerja sama dengan Asosiasi Perangkat Desa. Ada 5000-an lebih desa di Jawa Tengah. Yang akan kami masukan sebagai partner dalam Laku Pandai. Ini akan memperkuat brand di bawah. Karena kita berharap produk tabungan akan menyasar ke bawah tanpa kantor fisik kita hadir," jelasnya.
Dalam waktu tiga bulan setelah diluncurkan, program Laku Pandai Bank Jateng telah mendapatkan 400 agen. Jumlah ini ditargetkan naik menjadi 500 agen sampai akhir tahun 2016. Adapun target penghimpunan dana di kisaran Rp500 ribu sampai Rp1 juta per nasabah.
Dengan asumsi 5.000 desa akan terdaftar dalam Laku Pandai dan jarak 5 kilometer antaragen, diharapkan ada transaksi untuk produk tabungan antara 45-50 transaksi per bulan.
Menurutnya, dengan kerja sama dengan perangkat desa ada kelebihan tersendiri mengingat aparat desa yang melakukan penagihan iuran PBB melalui bank Jateng. Hal ini bisa dimanfaatkan aparat desa untuk menambah transaksi Laku Pandai seperti jual pulsa dan sebagainya yang akan menambah transaksi.
"Ini lebih efisien ketimbang harus membangun kantor fisik hingga ke desa-desa. Ini salah satu bentuk efisiensi karena membangun kantor akan memakan modal," tuturnya.
Pemred Warta Ekonomi Muhammad Ihsan menambahkan bahwa pemberian penghargaan bank terbaik tersebut mengacu hasil survei yang melibatkan 1.800 responden di lima kota besar dengan melihat produk perbankan yang paling banyak dimiliki masyarakat.
Penghargaan yang diberikan oleh Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi Muhammad Ihsan dan Kepala Pengawasan II Otoritas Jasa Keuangan Arya Setiadi kepada Direktur Operasional & UUS Bank Jateng Hanawijaya di Hotel Pullman tersebut diserahkan di Jakarta pada Jumat (16/12) malam.
Direktur Operasional & UUS Bank Jateng Hanawijaya mengaku senang mendapat penghargaan tersebut dan semakin terpacu menjadi bank terbaik.
"Ini sangat bagus dan mendorong kami untuk terus melakukan perbaikan. Ini sejalan dengan target kita untuk menjadi lebih efisien," katanya.
Menurutnya Bank Jateng dituntut untuk lebih efisien di tahun 2017 seiring dengan semakin ketatnya persaingan baik dengan perbankan, industri keuangan, maupun financial technology dan Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengucurkan kredit bagi PNS dengan terobosan digitalisasi.
"Di kota-kota besar di Jawa Tengah, Bank Jateng masih menonjol misalnya dalam bentuk electronic channel yakni ATM dan bilboard promosi. Itu harus kuat. Kita berharap dapat menjadi best brand di Jawa Tengah," tuturnya.
Dia menambahkan strategi penguatan brand Bank Jateng lainnnya adalah dengan menggalakkan LAKU PANDAI atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif di seluruh wilayah Jateng.
"Kita kerja sama dengan Asosiasi Perangkat Desa. Ada 5000-an lebih desa di Jawa Tengah. Yang akan kami masukan sebagai partner dalam Laku Pandai. Ini akan memperkuat brand di bawah. Karena kita berharap produk tabungan akan menyasar ke bawah tanpa kantor fisik kita hadir," jelasnya.
Dalam waktu tiga bulan setelah diluncurkan, program Laku Pandai Bank Jateng telah mendapatkan 400 agen. Jumlah ini ditargetkan naik menjadi 500 agen sampai akhir tahun 2016. Adapun target penghimpunan dana di kisaran Rp500 ribu sampai Rp1 juta per nasabah.
Dengan asumsi 5.000 desa akan terdaftar dalam Laku Pandai dan jarak 5 kilometer antaragen, diharapkan ada transaksi untuk produk tabungan antara 45-50 transaksi per bulan.
Menurutnya, dengan kerja sama dengan perangkat desa ada kelebihan tersendiri mengingat aparat desa yang melakukan penagihan iuran PBB melalui bank Jateng. Hal ini bisa dimanfaatkan aparat desa untuk menambah transaksi Laku Pandai seperti jual pulsa dan sebagainya yang akan menambah transaksi.
"Ini lebih efisien ketimbang harus membangun kantor fisik hingga ke desa-desa. Ini salah satu bentuk efisiensi karena membangun kantor akan memakan modal," tuturnya.
Pemred Warta Ekonomi Muhammad Ihsan menambahkan bahwa pemberian penghargaan bank terbaik tersebut mengacu hasil survei yang melibatkan 1.800 responden di lima kota besar dengan melihat produk perbankan yang paling banyak dimiliki masyarakat.
Pewarta : -
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY per Oktober 2024 salurkan klaim Rp5,4 triliun
14 November 2024 9:03 WIB
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB