Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
Selasa, 31 Januari 2017 11:31 WIB
Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo. Pengendara sepeda motor melewati jalanan di persawahan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/11/2016). Banjir melanda sejumlah wilayah di Sukoharjo, Solo dan Karanganyar, serta merendam ratusan rumah akibat
Bojonegoro, ANTARA JATENG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meminta Tim Penanggulangan Bencana di daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
"Kami minta daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan, sebab ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim naik sejak sehari lalu (Senin, 30/1)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Selasa.
Kenaikan air sungai Bengawan Solo di hilir Jatim terjadi di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang dipengaruhi hujan deras yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya pada Minggu (29/1) selain juga hujan lokal.
"Hujan di wilayah Ngawi cukup deras dengan durasi cukup lama, sehingga dengan cepat menambah debit Bengawan Solo di hilir," ucapnya menambahkan.
Sesuai data, ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, masuk siaga I (hijau) dengan ketinggian masing-masing 7,14 meter, 5,05 meter, 3,80 meter dan 1,74 meter.
Namun ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih belum masuk siaga dengan ketingian 12,70 meter, Selasa pukul 09.00 WIB.
"Ketinggian air di Bojonegoro belum siaga, tetapi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim masih terus merangkak naik," ucapnya.
Kondisi Bengawan Solo disebutnya cukup rawan apabila Selasa (31/1) di daerah hulu Ngawi dan Solo, Jawa Tengah, terjadi hujan deras yang bisa menambah debit Bengawan Solo di hilir Jatim.
Ia menambahkan saat ini Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir.
Sementara jika di daerah hulu Ngawi, Jawa Tengah, tidak terjadi hujan maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jatim, akan dapat berangsur-angsur surut.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi ada penurunan tetapi sedikit. Ketinggian sekarang 5,60 meter pukul 09.00 WIB, sebelumnya satu jam lalu sempat 5,65 meter," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menambahkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan kewaspadaan menghadapi ancaman luapan Bengawan Solo juga banjir bandang tetap dilakukan.
"BPBD belum mencabut status siaga menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, termasuk bencana tanah longsor selama musim hujan," tandasnya.
"Kami minta daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan, sebab ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim naik sejak sehari lalu (Senin, 30/1)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Selasa.
Kenaikan air sungai Bengawan Solo di hilir Jatim terjadi di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang dipengaruhi hujan deras yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya pada Minggu (29/1) selain juga hujan lokal.
"Hujan di wilayah Ngawi cukup deras dengan durasi cukup lama, sehingga dengan cepat menambah debit Bengawan Solo di hilir," ucapnya menambahkan.
Sesuai data, ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, masuk siaga I (hijau) dengan ketinggian masing-masing 7,14 meter, 5,05 meter, 3,80 meter dan 1,74 meter.
Namun ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih belum masuk siaga dengan ketingian 12,70 meter, Selasa pukul 09.00 WIB.
"Ketinggian air di Bojonegoro belum siaga, tetapi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim masih terus merangkak naik," ucapnya.
Kondisi Bengawan Solo disebutnya cukup rawan apabila Selasa (31/1) di daerah hulu Ngawi dan Solo, Jawa Tengah, terjadi hujan deras yang bisa menambah debit Bengawan Solo di hilir Jatim.
Ia menambahkan saat ini Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir.
Sementara jika di daerah hulu Ngawi, Jawa Tengah, tidak terjadi hujan maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jatim, akan dapat berangsur-angsur surut.
"Ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi ada penurunan tetapi sedikit. Ketinggian sekarang 5,60 meter pukul 09.00 WIB, sebelumnya satu jam lalu sempat 5,65 meter," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menambahkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan kewaspadaan menghadapi ancaman luapan Bengawan Solo juga banjir bandang tetap dilakukan.
"BPBD belum mencabut status siaga menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, termasuk bencana tanah longsor selama musim hujan," tandasnya.
Pewarta : Slamet Agus Sudarmojo
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPBD Temanggung hentikan penyaluran bantuan air bersih karena musim hujan
04 November 2024 20:06 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017