Hendi Panen Raya Kelengkeng di Gunungpati
Rabu, 1 Februari 2017 22:51 WIB
Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat panen raya kelengkeng di Kebun Cepogo, Gunungpati, Semarang, Rabu (1/2). (Foto: dok Humas Setda Kota Semarang)
Semarang, ANTARA JATENG - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi mengingatkan untuk tidak meremehkan sektor pertanian dan perkebunan di wilayah itu meski kontribusinya masih kecil.
"Meski memberikan kontribusi yang kecil, sektor pertanian memiliki potensi besar," katanya saat panen raya buah kelengkeng hasil budi daya di Kebun Cepoko, Semarang, Rabu.
Daerah-daerah di Semarang yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, kata dia, antara lain Kecamatan Gunungpati, Mijen, Ngaliyan, Tembalang, Banyumanik, dan Tugu.
Seperti di Kebun Cepoko yang berada di Gunungpati, kata dia, ternyata para petani binaan bisa sukses membudidayakan buah kelengkeng dengan kualitas tidak kalah dengan kelengkeng lainnya.
"Budi daya buah di wilayah ini, saya pikir sudah berhasil. Rasa syukur warga Gunungpati harus diwujudka dengan semangat dan swadaya membangun wilayah menjadi lebih baik," katanya.
Bahkan, kata dia, untuk wilayah perkotaan pun sektor pertanian tetap bisa dikembangkan, misalnya untuk budi daya tanaman hias karena relatif tidak membutuhkan lahan yang luas.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Semarang, saat ini setidaknya ada 334 kelompok tani yang tergabung dalam 48 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan tujuh asosiasi sesuai komoditas.
Meski hujan gerimis, Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Semarang itu tetap bersemangat memetik buah kelengkeng dan mengajak untuk menikmati buah yang berasa manis tersebut.
Di sela perjalanan, rombongan Wali kota menyempatkan melihat bibit buah yang dikembangkan Distan Kota Semarang di wilayah itu, seperti kelengkeng, jambu kristal, durian, dan rambutan.
"Sektor perkebunan dan pertanian harus dipertahankan untuk mengangkat perekonomian masyarakat. Total luas lahan pertanian masih 2.700 hektare, sementara perkebunan 35,6 ha," kata Hendi.
Kebun-kebun buah Distan Kota Semarang tersebar di 12 lokasi, di antaranya Kebun Purwosari, Kebun Bubakan, Kebun Wates, Kebun Gunungpati, Kebun Cepoko, Kebun Nongkosawit, dan Kebun Kramas.
Khusus komoditas kelengkeng, dari 837 pohon yang sudah berusia 4-5 tahun yang ditanam telah dihasilkan kurang lebih 33,5 ton buah yang dipasarkan di wilayah Semarang dan luar kota.
Sementara itu, salah satu petani binaan di Cepoko, Rowi (57) mengatakan bersama 15 petani lainnya telah membudi dayakan berbagai komoditas buah, seperti kelengkeng, jambu kristal, dan sirsak.
"Ada sekitar 2,7 ha luasan lahan untuk budi daya buah-buahan itu. Alhamdulillah, selama ini sudah beberapa kali panen dan banyak disukai karena rasanya yang manis dan kualitasnya baik," pungkasnya.
"Meski memberikan kontribusi yang kecil, sektor pertanian memiliki potensi besar," katanya saat panen raya buah kelengkeng hasil budi daya di Kebun Cepoko, Semarang, Rabu.
Daerah-daerah di Semarang yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, kata dia, antara lain Kecamatan Gunungpati, Mijen, Ngaliyan, Tembalang, Banyumanik, dan Tugu.
Seperti di Kebun Cepoko yang berada di Gunungpati, kata dia, ternyata para petani binaan bisa sukses membudidayakan buah kelengkeng dengan kualitas tidak kalah dengan kelengkeng lainnya.
"Budi daya buah di wilayah ini, saya pikir sudah berhasil. Rasa syukur warga Gunungpati harus diwujudka dengan semangat dan swadaya membangun wilayah menjadi lebih baik," katanya.
Bahkan, kata dia, untuk wilayah perkotaan pun sektor pertanian tetap bisa dikembangkan, misalnya untuk budi daya tanaman hias karena relatif tidak membutuhkan lahan yang luas.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Semarang, saat ini setidaknya ada 334 kelompok tani yang tergabung dalam 48 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan tujuh asosiasi sesuai komoditas.
Meski hujan gerimis, Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Semarang itu tetap bersemangat memetik buah kelengkeng dan mengajak untuk menikmati buah yang berasa manis tersebut.
Di sela perjalanan, rombongan Wali kota menyempatkan melihat bibit buah yang dikembangkan Distan Kota Semarang di wilayah itu, seperti kelengkeng, jambu kristal, durian, dan rambutan.
"Sektor perkebunan dan pertanian harus dipertahankan untuk mengangkat perekonomian masyarakat. Total luas lahan pertanian masih 2.700 hektare, sementara perkebunan 35,6 ha," kata Hendi.
Kebun-kebun buah Distan Kota Semarang tersebar di 12 lokasi, di antaranya Kebun Purwosari, Kebun Bubakan, Kebun Wates, Kebun Gunungpati, Kebun Cepoko, Kebun Nongkosawit, dan Kebun Kramas.
Khusus komoditas kelengkeng, dari 837 pohon yang sudah berusia 4-5 tahun yang ditanam telah dihasilkan kurang lebih 33,5 ton buah yang dipasarkan di wilayah Semarang dan luar kota.
Sementara itu, salah satu petani binaan di Cepoko, Rowi (57) mengatakan bersama 15 petani lainnya telah membudi dayakan berbagai komoditas buah, seperti kelengkeng, jambu kristal, dan sirsak.
"Ada sekitar 2,7 ha luasan lahan untuk budi daya buah-buahan itu. Alhamdulillah, selama ini sudah beberapa kali panen dan banyak disukai karena rasanya yang manis dan kualitasnya baik," pungkasnya.
Pewarta :
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024