Semarang, ANTARA JATENG - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan peningkatan jumlah pelanggan untuk produk IndiHOME angka 2,1 juta pada 2017.

"Jumlah pelanggan IndiHOME tahun lalu sekitar 1,6 juta pelanggan. Target kami ada penambahan 500 ribu pelanggan," kata Executive Vice President (EVP) PT Telkom Regional Jateng-DIY Joko Raharjo di Semarang, Senin.

IndiHOME merupakan salah satu produk layanan unggulan dari PT Telkom yang menggunakan teknologi fiber optik untuk layanan internet fiber, telepon rumah (fixed phone), dan TV interaktif (UseeTV).

Pencapaian target pelanggan IndiHOME itu, kata dia, didukung dengan sudah adanya sambungan fiber optik yang cukup untuk menjangkau berbagai wilayah di Jateng dan DIY.

"Apalagi kalau untuk area Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar), sudah sangat cukup. Kami sekarang ini `concern-nya` justru untuk wilayah yang non-Joglosemar," katanya.

Ia menjelaskan seluruh wilayah di Jateng-DIY saat ini sudah terjangkau layanan IndiHOME dengan baik meski masih ada sejumlah wilayah, seperti perbatasan yang jangkauannya masih kurang.

"Penetrasi internet di Indonesia selama ini memang masih 30 persen. Sebagian besarnya, yakni 70 persen mengakses internet dari perangkat telepon seluler (ponsel) atau HP," katanya.

Di bawahnya, kata dia, 14 persen mengaksesnya dari rumah, 11 persen dari kantor, kemudian tiga persen mengakses internet di kafe, sementara paling bawah di sekolah hanya dua persen.

Tentunya, Joko mengatakan Telkom berkomitmen untuk menghadirkan layanan jaringan dan akses internet yang memudahkan masyarakat, yakni melalui program IndiHOME.

"Untuk mendukung ini, kami sudah siapkan standardisasinya, sampai ke penanganan gangguan. Berapa lama gangguan ditangani, dan sebagainya. Semuanya sudah ada tolok ukurnya," katanya.

Seiring dengan pemakaian produk IndiHOME, dia mengakui masih cukup banyak keluhan dari pelanggan, tetapi lebih banyak bukan dari teknologinya, melainkan dari pelanggan yang belum "familier".

Ia mencontohkan pelanggan yang belum "familier" dengan menu yang ditawarkan atau belum terbiasa dengan penggunaan "remote control", dan semuanya akan dilayani dengan baik.

"Kalau dirata-rata, ada sekitar 2.000 keluhan/hari. Namun, keluhan bukan hanya terkait gangguan. Yang tidak `familier` dengan `remote` saja, misalnya ada 20 persen," katanya.

Meski demikian, Joko mengatakan kepuasan pelanggan merupakan yang utama, terutama produk IndiHOME sehingga tim untuk menangani gangguan akan bekerja selama 24 jam.

"Di wilayah Jateng-DIY, setiap harinya ada 700 tim beroperasi menangangi gangguan. Satu tim ada dua petugas sehingga total ada 1.400 petugas yang `stand by` melayani pelanggan," katanya.